Liputan6.com, Jakarta - Dai asal Arab Saudi, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa di tengah masa pandemi corona covid-19 ini jika Imam Syafi'i masih hidup beliau akan mewajibkan masyarakat untuk beribadah di rumah. Pasalnya, menurut dia, karena itu pandangan Islam.
"Bahkan Al Imamu Syafi'i yang kita ikuti mazhabnya, dan saya yakin Imam Syafi'i kalau masih hidup dan masih ada di tengah kita akan mewajibkan kita diam di rumah. Karena itu pandangan Islam," jelas Syekh Ali Jaber melalui konferensi pers daring, Selasa (21/4/2020).
Advertisement
Ia menjelaskan, dalam sebuah kitab fiqih Imam Syafi'i menerangkan bahwa kalau ada seseorang yang ditagih utang dan dicari-cari namun ia tak mampu untuk melunasinya, jika ia merasa takut dan malu karena orang-orang yang mencarinya, maka kata Imam Syafi'i yang dituturkan Syekh Ali Jaber orang tersebut boleh untuk tidak melaksanakan salat Jumat.
"Dan dia tidak merasa nyaman Jumat, apa kata Imam Syafi'i? 'Dia boleh tinggalkan Jumatan dan diam di rumah. Diganti dengan salat Dzuhur," ucap Syekh Ali.
Syekh Ali mengatakan, jika karena utang saja seseorang bisa diizinkan untuk tidak Jumatan, maka apalagi karena ada pandemi mematikan ini.
"Semenjak datangnya Covid-19 ini saya tidak Jumatan dan saya tidak melaksanakan salat berjamaah. Hanya (menjalankan salat) di rumah bersama keluarga," katanya.
Ia pun mengaku tak beraktivitas ke mana-mana. Demi untuk selalu mencegah dari tertular virus corona. Bukan hanya itu, kata Syekh Ali hal itu juga merupakan tuntutan dalam Islam.
"Itu perintah Nabi kita Muhammad Saw," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Covid Bukan Penyakit Remeh
Pada zaman Rasulullah Saw, kata Syekh Ali Jaber pernah terjadi perintah untuk mengubah seruan ḥayya ala s-shalat, ḥayya ala l-falah dalam adzan dengan seruan shollu fii buyutikum atau salatlah kalian di rumah masing-masing. Hal itu terjadi saat ada hujan besar.
Menurut Syekh Ali ajaran itu diwariskan dari Nabi Allah Muhammad Saw.
"Hal ini sudah dilakukan orang yang lebih baik daripada saya dan daripada kalian, itulah Nabi Muhammad Saw," paparnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang remeh. "Ini kita hadapi musuh yang sangat serius kita hadapi bersama," tandasnya.
Advertisement