Liputan6.com, Jakarta Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandrio merilis kinerja laboraturium pimpinannya dalam menanganani sample dari masyarakat se-Indonesia terhadap virus corona. Tercatat, 6.124 sample telah diterima selama hampir dua bulan masa kembang virus ini di Indonesia.
"Ada 6.124 sample atau rata-rata 314 sample per hari, ini berkisar antara 31 sampai 657 sample perharinya untuk dilakukan pengujian swab baik Nasopharyngeal atau Oropharyngeal," jelas Amin saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Advertisement
Menurutnya hasil dari uji sample swab di Eijkman didukung dengan mesin robotik yang mendapat langsung sumbangan dari Badan Intelijen Negara (BIN). Ada dua mesin sumbangan BIN dan telah dioprasikan Eijkman sejak 13 April 2020.
"Semula kapasitas ekstraksi hanya 180 sample per hari sekarang menjadi 325 sample perhari," jelas Amin.
Amin melanjutkan, saat ini LBM Eijkman memeiliki tiga unit mesin serupa dengan kemungkinan deteksi sample dari 744 hingga 1116 sample perhari degan metode PCR atau Polymerase chain reaction.
"Jadi semua fasilitas atau reagensia telah dikonfirmasi untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2, sebagai penyebab covid secara molekuler," dia menandasi.