Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mencatat, jumlah angkutan penumpang pada sektor transportasi kini turun 10 persen. Hal itu terjadi akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Anggota MTI wilayah Jawa Timur Saut Gurning mengatakan, dari kisaran 10 persen tersebut, jumlah kemerosotan penumpang pada kapal penyebrangan menjadi yang paling dominan, yakni hingga 95 persen.
Advertisement
"Secara umum berbagai laporan memang penurunan secara total itu 10 persen. Khusus untuk angkutan penumpang (kapal) penyeberangan ada penurunan drastis 95 persen," jelasnya dalam siaran teleconference, Selasa (21/4/2020).
Saut menambahkan, sekitar 5 persen kapal laut yang jumlah penumpangnya stabil merupakan angkutan jarak pendek yang masih eksis di beberapa wilayah di Indonesia.
Situasi tersebut rupanya sejalan dengan permintaan akan kebutuhan pangan dan energi yang mengalami peningkatan.
"Kapal ferry masih ada 5 persen. Dan komoditas yamg masih eksis bahkan menarik adalah komoditas food, feed, dan fuel. Karena kelihatannya kebutuhan, bukan keinginan. Jadi basic komoditas ini makanan untuk manusia dan hewan serta bahan bakar bisa naik," tuturnya.
Kapal Kargo
Dia pun menilai, pergerakan kapal-kapal container dan kargo yang mengangkut stok pangan serta energi saat ini masih sangat kuat. Jumlahnya diperkirakan mencapai 60 ribu unit kapal.
"Kalau saya lihat masih cukup tinggi di Indonesia pergerakannya, di atas angka 60 ribu kapal yang berada di wilayah Indonesia yang terus beroperasi," tukas Saut.
Advertisement