Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona COVID-19 tidak dapat dipungkiri dampaknya mulai memberikan perubahan yang cukup signifikan ke keuangan seluruh lapisan masyarakat, dari kelas bawah, menengah, hingga atas.
Dari keuangan pribadi, keluarga dan perusahaan. Lalu apa dampak selanjutnya yang diberikan dari pandemi COVID-19 tersebut untuk para pekerja?
PHK, gaji tidak dibayar, hingga yang sudah terjadi WFH. Di tengah ketidakjelasan keadaan ekonomi seperti ini, penting bagi kita mengelola ulang seluruh aspek pengeluaran keuangan kita, meringankan kita, menghindari kerugian yang lebih dalam untuk keuangan kita.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa tips jitu dan praktis ini mungkin bisa digunakan untuk mengurangi beban keuangan lebih dalam lagi untuk kita.
1. Membuat Daftar Kebutuhan Belanja Harian/Bulanan Kita
Pentingnya di saat seperti ini membuat daftar kebutuhan belanja sebelum pergi berbelanja, agar menghindari lapar mata, membeli apa yang seharusnya tidak dibeli, barang-barang di luar daftar belanjaan kita, ingat di sini disiplin dengan daftar belanja yang sudah kita buat menjadi kunci menghindari kebocoran dalam anggaran yang sudah kita buat.
Belanja yang tidak benar-benar kita butuh hanya akan menimbulkan masalah bagi keuangan kita. Contohnya bila kita telah membuat list daftar belanja, di pasar tradisional atau super market, namun setibanya di tempat belanja, kita dipertemukan dengan diskon yang jelas bukan menjadi tujuan utama kita berbelanja/ tidak ada dalam daftar belanjaan kita, walaupun sedang diskon, mohon maaf ya teman-teman disiplin dengan daftar.
Ingat! Kebocoran anggaran sering terjadi saat kita dipertemukan dengan diskonan. Terutama sehabis lihat spesifikasi dan harga hp terbaru.
2. Lakukan Perbandingan Harga Sebelum Membeli Apapun
Bagi yang enggak mau repot saat dulu ketika wabah COVID-19 belum ada, mungkin bisa bersantai diri, namun ketika PHK-Unpaid Salary, WFH perlunya memperhatikan perbandingan harga sebelum membeli apapun, coba rajin deh ngecec katalog belanja dari 1 mini market ke mini market lain, mencari harga termurah.
Toh semuanya sudah bisa diakses melalui situs online, nggak perlu repot berkeliling dari satu mini market ke mini market lain. Tujuannya membandingkan ini adalah murni untuk mendapatkan harga yang relatif cukup murah, karena berhemat diperlukan untuk saat ini.
3. Manfaatkan Promo, Cashback, Buy One Get One, Kupon
Buat yang masih nyari kebutuhan melalui marketplace, aplikasi apapun, penting diperhatikan di sini menggunakan Promo, Cashback, Buy One Get One,
Kupon tersebut biasanya para marketplace tidak sungkan memberikan promo hingga 50%,Cashback 40%, Buy One Get 3, hingga Kupon Pengurangan diskon dalam pembayaran tagihan. Semuanya bisa ditemukan pada aplikasi Marketplace, Ride Sharing, Payment Gateway, hingga Aplikasi Pencatatan Keuangan.
4. Menghindari Panic Buying!
Tenang ya semua! Pemerintah sudah memastikan ketersediaan bahan pangan apabila kita dihadapkan pilihan PHK, Unpaid Salary, dan WFH, tidak perlu khawatir kehabisan bahan pokok. Justru panic buying cepat menghabiskan uang kita, dan justru terjadinya kelangkaan dimulai dari panic buying, hingga viral, dan secara nggak langsung membuat panik orang lain, hingga terjadi panic buying!
Lagipula setiap pemerintah daerah sudah memberikan berbagai macam upaya bantuan baik dari segi kesehatan, uang, hingga sembako. Beberapa startup juga menyediakan jasa penjualan bahan pangan khusus, juga turut berusaha membantu saling bahu membahu menghindari kekurangan bahan pangan, memastikan semuanya tercukupi untuk memenuhi kebutuhan hariannya seperti biasa. So keep calm and stay healthy!
Selain itu panic buying juga akan merugikan keuangan. Coba bayangkan, kita tidak panic buying saja setiap belanja bulanan pasti bocor kan?
Berapa persen dari bujet belanja bulanan kita yang bocor setiap kali belanja? Itu sebabnya salah satu cara adalah dengan membuat daftar belanja bulanan. Dan bukan hanya daftar belanja bulanan kita juga harus mencatat pengeluaran itu.