Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Vixion R tak sendiri di kelas naked bike 150cc. Bahkan Vixion R memiliki rival satu darah, yaitu MT-15. Namun, Vixion R dibanderol Rp 31,63 juta. Alias selisih Rp 5 jutaan dari MT-15.
Ya, konstruksinya bukan memakai model diamond seperti pada Xabre maupun Byson. Melainkan sudah mengaplikasikan Deltabox, layaknya sang jagoan. Struktur ini cukup dikenal rigid dan memberi impresi pengendalian lebih baik. Hanya saja, masih dipasangkan dengan fork teleskopik. Bukan upside-down. Kalau penopang belakangnya, kurang lebih monoshock memiliki spesifikasi sama.
Baca Juga
Advertisement
Namun apa yang terpasang di dalam Deltabox tak ada perbedaan. Basis mesin 155 cc SOHC sudah berteknologi VVA. Sistem buka tutup katup untuk mengoptimalkan performa di putaran tertentu. Kompresi dan komposisi diameter silinder pun begitu. Alhasil, produksi tenaga mencatat angka 19,3 Tk/10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm/8.500 rpm. Berikut pendinginan suhu ruang bakar didukung radiator. Persis.
Sebagai catatan, tenaga itu tak berlaku di Vixion standar. Teknologinya masih serupa Xabre dan Byson, dengan output 3 Tk lebih kecil. Karena tak memiliki VVA dan rasio kompresi rendah. Jadi jangan kira, membeli trim terbawah bakal mendapat impresi performa serupa.Bagusnya lagi, tipe R ini turut mengaplikasikan assist dan slipper clutch pada girboks enam percepatannya. Tuas kopling cukup ringan saat dioperasikan. Dan lebih penting, risiko ban mengunci kala proses down shifting terminimalisir. Perpindahan gigi jadi halus, meski biasanya mengurangi kekuatan engine brake.
Layar Digital
Informasi motor dipresentasikan pula dengan layar digital. Namun harus diakui, milik Vixion R agak ketinggalan zaman. Displaynya terlalu monoton tanpa warna. Untung saja data cukup lengkap. Selain posisi gear dengan shifting light, speedometer, putaran mesin, serta trip meter, ada penghitung konsumsi bahan bakar. Bukan real time, melainkan kalkulasi rata-rata.
Rasanya itu pun sudah cukup. Kebutuhan fundamental harian terpenuhi. Urusan pencahayaan juga telah dimodernisasi. Sinar lampu datang dari teknologi dioda nan terang, sekaligus tak makan banyak daya listrik. Baik pada headlight maupun di belakang.
Lantas, soal rupa, memang tidak bengis seperti MT-15. Bahasa desain jauh berbeda. Vixion diciptakan dengan garis lebih lembut. Batok lampu depan tak menyatakan dirinya sekencang MT. Begitu juga garis jok cenderung rata. Bagi orang yang menyukai aksen sporty, pasti jadi sebuah kekurangan. Namun justru menjadi anugerah bagi yang perlu berboncengan setiap saat. Karena niscaya posisi duduk lebih nyaman.Tapi tenang, buntut belakang masih bisa dibilang sporty. Aksen lekukan plastik hitam mendominasi di buritan ini. Plus berhias stoplamp persegi, berisi barisan LED. Mirip Aerox. Posisi behel juga tersembunyi di balik jok, memberi kesan minimalis.
Sumber: Oto.com
Advertisement