Liputan6.com, Banjarnegara - Ingat Gus Khayat? Dia Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Alif Baa Mantrianom, Bawang, Banjarnegara yang siap menyediakan lahan pribadi untuk pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Dermanya itu disampaikan dengan tulus saat terjadi penolakan jenazah pasien Corona di sejumlah daerah. Rupanya, prinsip tulus ikhlas dengan "memanusiakan manusia" dia terapkan untuk setiap orang.
Begitu pun kala berhadapan dengan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pria bernama lengkap KH Khayatul Makky itu menenangkan ODGJ yang mengamuk dengan berbekal doa dan niat yang baik.
Ceritanya, pada Minggu, 19 April 2020, Gus Khayat dihubungi oleh warga Kecamatan Madukara yang ketakutan. Salah satu warga di sana mengamuk ketika gangguan jiwanya kambuh.
Baca Juga
Advertisement
ODGJ itu merusak barang-barang di dalam rumah. Keluarga dan para tetangga pun takut mendekatinya, salah-salah mendapat lebam di badan karena jadi objek amukan.
"Yang seperti ini harus mendapat penanganan semestinya," kata Gus Khayat yang kemudian meluncur ke tempat kejadian.
Bersama seorang karyawan Rumah Sakit Islam Banjarnegara, Gus Khayat berangkat menuju rumah ODGJ. 15 menit perjalanan berlangsung senyap. Sesekali bibir Gus khayat terlihat menggumamkan doa.
Rupanya, doa yang dilantunkan secara sirr itu ialah doa Nabi Yunus ketika di dalam perut ikan paus dan Ayat Kursi. Doa yang sepengalaman Gus Khayat berhasil untuk menenangkan ODGJ.
"Ya doanya itu, insya Allah luluh," ujarnya.
Selama sekitar 15 menit sampailah Gus Khayat di rumah ODGJ. Lokasinya sulit dijangkau karena jalan yang sempit.
Sesampainya di depan pintu rumah, sejenak Gus Khayat berhenti, memejamkan mata. Sikapnya khidmat membatinkan doa.
"Bismillahirahmanirahim," ucapnya kemudian dengan nada agak keras, seolah untuk meluluhkan si ODGJ.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Menyiapkan Panti Rehabilitasi Jiwa
Langkahnya tegap menghampiri si ODGJ. Penderita yang tengah meracau dan mengamuk itu langsung melunak saat ditepuk dan dirangkul Gus Khayat.
Langsung saja, si ODGJ dituntun masuk ke dalam mobil. Dia dibawa ke Rumah Sakit Islam Banjarnegara untuk mendapat penanganan medis.
"Saya punyanya doa, kalau obat kan dokter yang punya. Dan selanjutnya, dia ditangani secara medis," katanya.
Bakal Bangun Panti Rehabilitasi
Pengalaman Gus Khayat bergaul dengan ODGJ tidak sekali - dua kali. Beberapa tahun silam dia telah lama bergaul dengan mereka.
Sebisa mungkin setiap ODGJ yang dia temui di jalan diperlakukan sebagai manusia biasa yang butuh perhatian dan kasih sayang. Tak segan Gus Khayat memandikan mereka, mendoakan, dan memberi makanan.
"Intinya memanusiakan manusia. Ini seperti potongan fragmen yang kembali terulang setelah agak lama vakum dari hal tersebut," ujarnya.
Peristiwa menjemput ODGJ itu bakal menjadi lebih sering nantinya. Gus Khayat bersama koleganya berencana membangun panti rehabilitasi yang juga diperuntukan pengguna psikotropika.
"Bismillah, kami sudah berencana akan membangun panti rehabilitasi, lokasinya tak jauh dari pondok pesantren," katanya.
Pembangunan panti juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Gus Khayat sudah membincangkan rencana itu dengan Direktur RSI Banjarnegara, dr Agus Ujianto.
dr Agus membenarkan rencana tersebut. Pembangunan panti diniatkan untuk menolong sesama dan membesarkan Kabupaten Banjarnegara. Apalagi, RSI Banjarnegara juga telah memiliki poli jiwa rawat jalan dan akan hadir bangsal jiwa.
"Komitmen kami membantu masyarakat. Nah jika ada panti rehabilitasinya di Pondok Pesantren Alif Baa, harapan kami, ini menjadi jalan menolong secara paripurna," katanya.
Advertisement