Bursa Saham Asia Tergelincir Terbawa Arus Harga Minyak Negatif

Saham di Asia turun pada Selasa karena kontrak Mei untuk minyak mentah AS memasuki kembali wilayah negatif

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2020, 08:30 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia turun pada Selasa karena kontrak Mei untuk minyak mentah AS memasuki kembali wilayah negatif.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/4/2020), saham China Daratan jatuh pada hari itu, dengan komposit Shanghai turun 0,9 persen menjadi sekitar 2.827,01 sementara komposit Shenzhen turun 0,817 persen menjadi sekitar 1.753,42. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,09 persen, pada jam terakhir perdagangannya.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 1,97 persen menjadi ditutup pada 19.280,78 karena saham indeks kelas berat Fast Retailing dan Softbank Group masing-masing turun 3,74 persen dan 4,11 persen. Indeks Topix juga turun 1,15 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1,415,89.

Sementara itu, saham di Australia tergelincir, dengan S & P / ASX 200 ditutup 2,46 persen lebih rendah pada 5.221,30.

Itu terjadi ketika risalah Reserve Bank of Australia untuk pertemuan April, dirilis sebelumnya pada hari Selasa, menunjukkan DDewan tetap berkomitmen untuk mendukung pekerjaan, pendapatan dan bisnis ketika negara menanggapi wabah coronavirus.

Dalam risalah, anggota juga mencatat bahwa bank-bank Australia berada dalam posisi yang kuat untuk menahan goncangan ekonomi yang besar dari wabah Covid-19 dan volatilitas pasar keuangan.

Kospi Korea Selatan turun 1 persen menjadi ditutup pada 1.879,38. Sementara indeks saham Kosdaq turun 1,42 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 628,77. Won Korea Selatan juga melemah terhadap greenback karena diperdagangkan pada 1.229,65 per dolar.

 


Kondisi Kesehatan Kim Jong Un

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Pergerakan itu terjadi setelah CNN melaporkan Selasa, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Washington sedang memantau intelijen bahwa Kim berada dalam bahaya besar setelah operasi.

Akan tetapi, kebingungan tetap ada mengenai kondisi kesehatan Kim.

"Kami mengkonfirmasi bahwa Ketua Kim Jong Un saat ini sedang melakukan tur di daerah-daerah provinsi dengan pembantu dekatnya dan kami tidak mendeteksi bukti untuk mendukung spekulasi tentang kesehatannya yang buruk," kata kantor kepresidenan Korea Selatan kepada NBC News.

“Bahkan Partai Pekerja Korea Utara, militer atau kabinet menunjukkan gerakan khusus seperti keputusan darurat. Kami percaya bahwa Ketua Kim aktif seperti biasanya," tambahnya.

Reuters juga melaporkan, mengutip dua sumber pemerintah, bahwa Kim tidak sakit parah.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang turun 2,2 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya