Liputan6.com, Jakarta Masjid Istiqlal meniadakan kegiatan salat tarawih berjemaah dan sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang pada Ramadan 1441 Hijriah tahun ini. Hal ini diputuskan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan belasan program yang biasanya diadakan saat Ramadan dipastikan dibatalkan.
Advertisement
"Jadi tidak ada pelayanan agama selama masa Covid-19 di Masjid Istiqlal," ujar Abu dilansir Antara, Selasa, 21 April 2020.
Kendati demikian, kata dia, masih ada beberapa program masjid yang tetap dijalankan. Namun, program tersebut bukan kegiatan yang dilakukan bersama-sama.
"Program biasanya sekitar 17. Namun, dari 17 program itu hanya ada dua program yang kami laksanakan. Kedua program itu ialah pengumpulan zakat dan santunan yatim," tuturnya.
Kegiatan pengumpulan zakat dan santunan yatim tersebut, lanjut Abu, nantinya akan dilakukan secara online.
"Santunan yatim ini pun, pada dasarnya mereka tidak datang ke sini, tapi melalui sistem daring. Tautan terkait sudah saya sebar di semua yayasan, sudah banyak yang terdata," jelasnya.
"Untuk zakat fitrah, kami sudah sebar rekening untuk transfer, dan orangnya tidak perlu ke Masjid Istiqlal. Pembagiannya (zakat dan santunan) diantar seperti pembagian daging hewan kurban. Jadi mereka tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal," ujarnya menambahkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gerbang Masuk Masjid Istiqlal Ditutup
Untuk mengantisipasi kedatangan para jamaah, pengelola Masjid Istiqlal telah menutup gerbang masuk dan memasang imbauan di kawasan masjid bahwa masjid tidak akan buka seperti kebijakan yang disuarakan pemerintah dan majelis ulama.
"Masyarakat tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal, karena masjid kali ini pasti kami tutup. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan MUI," kata dia.
Advertisement