Potret Bersetelan Jas Hitam Iringi Pengunduran Diri Belva Devara sebagai Stafsus Presiden

Belva Devara mengumumkan pengunduran diri sebagai stafsus Presiden melalui surat terbuka.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Apr 2020, 10:01 WIB
Founder Ruang Guru, Belva Devara (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Belva Devara mengumumkan pengunduran diri sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 21 April 2020. Kabar ini ia sampaikan melalui surat terbuka yang diunggah lewat akun Instagram pribadinya @belvadevara.

Pria lulusan Harvard University dan Stanford University ini membagikan potret dengan tampilan rapi. Belva terlihat mengenakan setelan jas hitam, kemeja putih, dan tak ketinggalan dasi warna merah marun.

Sambil berdiri tegap, Belva berpose tepat di salah satu bangunan di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat. Kala itu, senyum semringah menghiasi wajahnya di tengah hari yang cerah.

Sementara, keterangan cukup panjang ia sampaikan di kolom keterangan. "Surat Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru," begitu tajuk dari pengumuman yang ia bagikan.

Setelah mengucapkan salam, Belva Devara menuliskan harapan agar di masa pandemi masyarakat dapat diberikan kesehatan dan kekuatan. Kemudian baru dimulai dengan informasi terkait pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Presiden.

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva.

Belva Devara mengumumkan pengunduran diri sebagai Staf Khusus Presiden melalui surat terbuka yang dibagikan di Instagram pribadi. (dok. Instagram @belvadevara/https://www.instagram.com/p/B_PacMvj0XC/?hl=en/Putu Elmira)

Ia melanjutkan, seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.

"Tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," lanjutnya.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tulis Belva.


Ucapan Terima Kasih Belva

Presiden Joko Widodo foto bersama para staf khususnya di Istana Merdeka, Jakarta (21/11/2019). Staf khusus baru kalangan milenial Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak lupa, Belva mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya. Meski singkat, ia menyebut mendapat banyak pengalaman dan pelajaran dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.

"Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," lanjutnya.

Melalui surat terbuka ini pula, Belva menjelaskan bahwa ia tidak dapat merespons pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini lebih dahulu.

"Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut. Semoga kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.⁣ Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.⁣ Belva Devara," tutupnya.

Pria bernama lengkap Adamas Belva Syah Devara ini baru saja ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden pada 21 November 2019. Ia adalah co-founder dan CEO dari startup yang bergerak di bidang pendidikan (edutech) Ruangguru. Ia membentuk perusahaan bersama sahabatnya, Iman Usman.

Belva meraih gelar ganda, yaitu MBA (Master of Business Administration) Stanford University dan Harvard University dengan jurusan Public Policy. Setelah menyelesaikan studi, pada 2016 ia kembali ke Tanah Air untuk fokus membesarkan Ruangguru.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya