Nasib Tragis 5 Pemain yang Gagal di Final Liga Champions dan Piala Dunia pada Tahun yang Sama

Berikut ini beberapa pemain yang pernah merasakan kegagalan di final Liga Champions dan Piala Dunia pada tahun yang sama.

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 22 Apr 2020, 21:19 WIB
Ekspresi Arjen Rpbben saat gagal mengeksekusi penalti saat Bayern Muenchen melawan Chelsea di final Liga Champions 2011/2012. (AFP)

Jakarta Bisa tampil di panggung Piala Dunia jadi impian setiap pesepak bola. Atmosfer luar biasa menjadi satu di antara banyak alasan pemain yang ingin ambil bagian di turnamen bergengsi antarnegara tersebut.

Bagi seorang pemain yang mampu menjadi juara di ajang Piala Dunia, akan merasakan kesenangan yang lebih. Apalagi jika pada tahun tersebut sudah meraih gelar lain.

Di sisi lain, bagi pemain yang berkiprah di Eropa, ajang Liga Champions juga kerap dijadikan tempat untuk unjuk gigi. Bahkan, tak jarang ada pemain mampu memenangi Liga Champions dan menyandingkannya dengan Piala Dunia.

Momen yang mungkin jarang dirasakan seorang pesepak bola, yakni merengkuh Piala Dunia sekaligus berjaya di pentas Liga Champions. Bahkan, pemain sekaliber Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo belum pernah merasakan hal tersebut.

Sementara, pemain-pemain seperti Roberto Carlos, Sami Khedira, dan Raphael Varane pernah meraih Liga Champions dan Piala Dunia pada tahun yang sama.

Namun, ada pula pemain yang pernah gagal di final Liga Champions dan Piala Dunia pada tahun yang sama. Siapa saja pemain tersebut?

Berikut Bola.com merangkumnya dari The Football Faithfull, lima pemain yang pernah gagal di final Liga Champions dan Piala Dunia di tahun yang sama.


Michael Ballack

Michael Ballack (newsrevealer)

Michael Ballack tampil luar biasa bersama Bayern Leverkusen pada 2002. Kala itu, Ballack sukses mengantarkan Leverkusen tampil di partai puncak Liga Champions 2002.

Namun, di final Bayern Leverkusen takluk dari wakil Spanyol, Real Madrid. Bermain di Hamden Park, Michael Ballack dkk. keok dengan skor 1-2.

Kemudian pada tahun yang sama, Ballack ikut menjadi bagian Timnas Jerman di Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Tak hanya itu, Ballack juga berhasil mengantarkan Jerman lolos ke final Piala Dunia 2002.

Bertemu Timnas Brasil di final, Jerman kalah dengan skor 0-2.


Thierry Henry

Aksi dua kapten, Charles Puyol (Barcelona/kiri) dan Thierry Henry (Arsenal/kanan) pada final Liga Champions 2005-2006 di Stade de France. Partai puncak tersebut menjadi satu di antara pertarungan terketat di antara dua tim raksasa tersebut. Saat itu, Barc

Thierry Henry bisa dibilang sosok penting di balik kesuksesan Arsenal di ajang domestik pada era Arsene Wenger. Selain itu, Henry juga menjadi satu di antara pemain kunci saat The Gunners melaju ke final Liga Champions 2006.

Sayangnya, di final Arsenal tak bisa berbuat banyak dan gagal merengkuh trofi Liga Champions untuk kali pertama, lantaran kalah dari Barcelona dengan skor 1-2.

Setelah gagal di Liga Champions, Henry berpeluang mengangkat trofi saat Piala Dunia 2006 bersama Timnas Prancis. Namun, harapan tersebut sirna setelah Prancis kalah dari Italia di final lewat adu penalti.


Mark van Bommel

Gelandang Bayern Muenchen, Mark van Bommel, berebut bola pada partai lanjutan Bundesliga versus Borussia Dortmund pada 13 Februari 2010, di Munich. AFP PHOTO/STEFFI LOOS

Mark van Bommel menjadi pemain penting Bayern Munchen di bawah asuhan Louis van Gaal. Didapuk menjadi kapten, Van Bommel berhasil mengantarkan Die Rotten tampil di partai final Liga Champions 2010.

Di partai puncak, Bayern Munchen bertemu Inter Milan yang sedang mengincar treble winner. Bermain di Santiago Barnebeu, Mark van Bommel cs. keok dari Inter Milan dengan skor 0-2.

Kegagalan Van Bommel tersebut ternyata berlanjut saat membela Timnas Belanda di panggung Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Setelah sukses melaju ke final, Belanda justru gagal menaklukkan Timnas Spanyol setelah kalah dengan skor tipis 0-1 lewat gol Andreas Iniesta.


Arjen Robben

Pada laga penentu Belanda harus mengalahkan Swedia minimal dengan skor 7-0 untuk bisa unggul selisih gol. Namun ternyata Arjen Robben dkk hanya mampu meraih kemenangan 2-0 atas Swedia. (AP/Peter De Jong)

Seperti halnya Mark van Bommel, Arjen Robben juga merasakan hal yang sama. Lantaran pada 2010, Van Bommel dan Robben bermain untuk klub yang sama, yakni Bayern Munchen.

Kemudian Mark van Bommel dan Arjen Robben juga sama-sama menjadi bagian Timnas Belanda saat menjadi runner-up Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.


Dejan Lovren

Seorang penyusup mendekati bek timnas Kroasia, Dejan Lovren dalam laga final Piala Dunia 2018 melawan Prancis di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Pertandingan sempat dihentikan sebelum para penyusup ditangkap oleh petugas. (AP/Thanassis Stavrakis)

Kekecewaan besar juga dialami Dejan Lovren pada 2018. Bagaimana tidak, Lovren harus gagal di final dua ajang bergengsi di dunia, yakni Liga Champions dan Piala Dunia.

Di pentas Liga Champions, tim yang diperkuat Lovren, Liverpool, takluk di final dengan skor 1-3 dari Real Madrid.

Kegagalan juga dialami Lovren setelah mengantarkan Timnas Kroasia ke final Piala Dunia untuk kali pertama pada 2018. Di partai puncak, Dejan Lovren dkk. harus mengakui keunggulan Timnas Prancis dengan skor 2-4.

Sumber: The Football Faithful

Disadur dari Bola.com (Penulis Faozan Tri Nugorho, Editor Aning Jati, published 22/4/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya