5 Jagoan Superbike yang Melempem di MotoGP

Sejarah mencatat tidak ada pembalap berstatus juara dunia Superbike bisa mengulang raihan serupa di MotoGP.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 22 Apr 2020, 21:20 WIB
Max Biaggi meyakini Marc Marquez akan tetap menjadi juara dunia MotoGP meski memperkuat Ducati. (RADEK MICA / AFP)

Jakarta Superbike dan MotoGP merupakan dua kejuaraan balap motor bergengsi di dunia. Meski sama-sama dikelola Dorna, keduanya ternyata punya tingkat kesulitan sendiri-sendiri. 

Namun sejarah mencatat, tidak ada pembalap yang bisa juara dunia Superbike dan bisa mengulangnya di MotoGP. Contoh Jonathan Rea.

Siapa tak kenal Rea di Superbike. Sampai kini ia sudah merasakan lima gelar juara dunia atau berstatus pembalap dengan titel terbanyak sepanjang sejarah.

Namun di MotoGP, ia belum pernah tampil satu musim penuh. Rea hanya dua kali jadi pembalap pengganti di MotoGP 2012. Pada dua kesempatan ini, prestasi Rea terbilang biasa saja.

Dia hanya finis posisi delapan di Sirkuit Misano. Kemudian urutan tujuh di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol.

Pada artikel ini, Bola.com mengumpulkan beberapa juara dunia Superbike yang gagal berprestasi ketika tampil sebagai pembalap utama di MotoGP.


1. Max Biaggi

Max Biaggi

Max Biaggi adalah juara dunia kelas 250cc tahun 1994, 1995, 1996, dan 1997. Namun ketika naik kelas ke MotoGP, Biaggi selalu gagal merasakan titel juara dunia.

Prestasi terbaiknya yaitu runner-up musim 1998, 2001, dan 2002. Dalam kurun waktu 1998-2005, Biaggi hanya 13 kali naik podium pertama.

Tahu kariernya berakhir di MotoGP, Biaggi memutuskan beralih ke Superbike tahun 2007. Pada ajang inilah, ia akhirnya kembali mendapatkan gelar. Dia juara dunia Superbike musim 2010 dan 2015.


2. Troy Bayliss

Troy Bayliss (worldsbk.com.au )

Gelar juara dunia Superbike milik Troy Bayliss (tiga kali) sampai sekarang hanya kalah dari Carl Fogarty (empat kali) dan Rea (lima kali).

Bayliss adalah juara dunia Superbike musim 2001, 2006, dan 2008. Dalam kurun waktu itu, ia tampil 152 kali, 52 kali menang, dan 94 podium.

Menariknya usai juara dunia Superbike 2001, Bayliss sempat beralih ke MotoGP tahun 2003 dan 2004 dengan status pembalap pabrikan Ducati. Tapi pada dua kesempatan ini, ia tak pernah mendapatkan kemenangan.

Ketika balik ke Superbike, ia kembali merasakan sukses musim 2006 dan 2008. Bayliss turut membuat gempar ketika bisa finis pertama MotoGP Valencia 2006 meski bukan status pembalap utama. Namun itu jadi prestasi terbaiknya sampai pensiun.


3. Colin Edwards

Colin Edwards dan Valentino Rossi saat sama-sama memperkuat Yamaha.

Jika banyak pembalap merasakan pengalaman dulu di MotoGP baru ke Superbike setelah gagal, Colin Edwards sebaliknya. Namanya lebih dulu mencuat ketika juara dunia Superbike musim 2000 dan 2002.

Dalam empat musim berturut-turut (1999-2002), Edwards bahkan selalu mengakhiri kompetisi di urutan 1 atau 2. Tahun 2003, pembalap asal Amerika Serikat ini naik kelas ke MotoGP.

Dicap pembalap potensial, Edwards justru gagal total. Dari 2003-2014 ia berstatus pembalap utama di MotoGP, prestasi terbaiknya hanya posisi empat klasemen musim 2005.

Parahnya dari 196 lomba MotoGP, Edwards sama sekali tidak pernah merasakan kemenangan!


4. James Toseland

Pembalap juara dunia Superbike tapi gagal di MotoGP, James Toseland. (Zimbio)

James Toseland adalah daftar kesekian, pembalap juara dunia Superbike melempem ketika naik kelas ke MotoGP. Padahal di Superbike, ia merasakan total 16 kemenangan dan menjadi juara dunia musim 2004 dan 2007.

Namun usai juara tahun 2007, Toseland yang digadang-gadang bisa bersinar di MotoGP merasakan fakta sebaliknya. Dua musim sebagai pembalap utama, Toseland bahkan gagal naik podium tahun 2008-2009.

Prestasi terbaiknya hanya finis keenam dan mengakhiri kompetisi di urutan 11 pada MotoGP 2009. Dia pun kembali ke Superbike 2010, meski urung mengecap titel juara dunia lagi.


5. Ben Spies

Juara dunia Superbike tapi gagal bersinar di MotoGP. (Istimewa)

Namanya mencuat ketika mengikuti Superbike musim 2009. Berstatus rookie, ia langsung bisa jadi juara dunia. Catatannya pun mengagumkan. Dia mengikuti 28 lomba lewat catatan 14 kemenangan dan 17 podium.

Tidak heran ketika naik kelas ke MotoGP tahun 2010, namanya diprediksi bisa membuat kejutan. Spies memang sempat menarik perhatian ketika fnis keenam di musim debutnya bersama Yamaha Tech 3.

Musim 2011, Spies bahkan naik kelas ke tim pabrikan Yamaha. Sayang rangkaian cedera, membuat Spies harus mengakhiri karier balap sangat cepat yaitu di musim 2013.

Sumber: Dari berbagai sumber

Disadur dari Bola.com (Penulis Hendry Wibowo, published 22/4/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya