Liputan6.com, Surabaya - Mayat perempuan yang hanya memakai pakaian dalam ditemukan bersimbah darah di apartemen Puncak Permai Tower A Surabaya, Rabu (22/4/2020).
Identitas korban diketahui bernama Ika (36) warga asal Semarang, Jawa Tengah. Kabarnya korban sebagai penyewa di apartemen tersebut selama sebulan. Kini jenazah korban berada di kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan otopsi.
Baca Juga
Advertisement
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menuturkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan masih menyelidiki kasus ini. Polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTV yang ada di apartemen. Diduga kuat kasus ini merupakan pembunuhan.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan di TKP. Serta meminta keterangan para saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut sehingga nantinya bisa diungkap kasus ini.
"Saat olah TKP ditemukan luka sayat benda tajam pada leher korban. Korban sendiri merupakan penyewa di apartemen itu selama sebulan (3 April sampai 3 Mei)," tandas Sudamiran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Polrestabes Surabaya Tembak Bandar Narkoba asal Madura
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya menembak mati seorang bandar narkoba, R (30), warga Madura dan mengamankan barang bukti 1,5 kg.
Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian menuturkan, pelaku ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB di Sidoarjo, Jawa Timur. Pada saat dilakukan penangkapan pelaku melawan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur.
"Dua hari kami memburu pelaku. Pelaku diketahui berada di Sidoarjo, kami lalu berkoordinasi dengan Kasat Narkoba Polres Sidoarjo untuk menangkap pelaku," tuturnya, Kamis, 12 Maret 2020.
Memo mengatakan, pelaku melawan dengan menggunakan senjata tajam. Bandar ini juga merupakan seorang residivis dalam kasus yang sama. Ia disergap Tim Unit II Satreskoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin Kanit Iptu Danang Eko Abrianto dan Ipda Yoyok Hardianto.
Memo menambahkan, bandar berinisial R warga Madura itu ditembak mati di kawasan Sidoarjo. Dari informasi yang dihimpun, bandar sabu itu ditembus tiga timah panas pada bagian dada kanan, dada kiri serta ulu hati.
"Terkait identitas nanti akan disampaikan atasan," kata Alumni Akademi Polisi (AKPOL) tahun 2002 ini.
Memo mengakui pengungkapan kasus ini berasal dari tangkapan sebelumnya kemudian dikembangkan. Namun, Memo belum mau menjelaskan secara detail. "Untuk lebih jelasnya nanti, kami lapor ke pimpinan dulu," ujar Memo.
Advertisement