Liputan6.com, Bogor - RSUD Kota Bogor memastikan tetap akan membuka pelayanan bagi pasien umum dan rawat jalan setelah 51 tenaga medisnya terindikasi terinfeksi virus Corona. Namun, pelayanan untuk pasien non-Covid-19 akan dibatasi.
"Jadi tidak ada layanan umum atau rawat jalan yang akan ditutup, tapi dibatasi," kata Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat, Rabu (22/4/2020).
Advertisement
Dia mengatakan, RSUD Kota Bogor akan memprioritaskan penanganan pasien terindikasi terinfeksi Corona. Kebijakan ini diambil mengingat RSUD ditunjuk oleh pemerintah menjadi salah satu tempat rujukan perawatan dan isolasi pasien penderita Covid-19.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang dibawa oleh pasien maupun keluarga pasien non-Covid-19 dari luar maupun dalam rumah sakit itu sendiri, mereka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
"Ada zona triase. Selain setiap pengunjung dilakukan screening, pengukuran suhu, dan pemeriksaan lanjutan, juga wajib menggunakan masker dan sarung tangan," ujar Taufik.
Sementara terkait 51 karyawan RSUD Kota Bogor yang hasil rapid test-nya terinfikasi terinfeksi Corona, pihaknya masih menunggu hasil swab test.
"Saat ini kami masih menunggu pemeriksaan swab test," kata Taufik.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Tangani Corona
Pemeriksaan lanjutan dengan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) atau dikenal swab test ini untuk memastikan bahwa tenaga medis dan penunjang tersebut negatif atau positif covid-19.
"Karena banyak yang hasilnya reaktif tetapi swabnya negatif. Jadi 51 karyawan RSUD itu belum ada yang positif Covid-19," kata dia.
Sementara itu, puluhan tenaga medis tersebut saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel di Kota Bogor.
Tenaga medis yang terindikasi Covid-19 itu bukan orang yang menangani langsung pasien corona. Mereka yang terpapar virus rata-rata bertugas di farmasi, rawat jalan, dan cleaning service.
Namun demikian, kondisi 51 tenaga medis tersebut, semuanya dalam kondisi baik-baik saja atau kini disebut orang tanpa gejala (OTG).
"Kondisinya masih segar, sehat. Tapi kita masih awasi, di karantina supaya keluarganya tidak ikut tertular," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir.
RSUD Kota Bogor menjadi salah satu tempat rujukan perawatan dan isolasi pasien penderita Covid-19. Sejak awal pandemi Covid-19 mewabah di Kota Bogor, rumah sakit milik pemerintah daerah itu sudah menangani sekitar 130 PDP dan positif corona.
Saat ini terdapat 41 pasien yang masih berada dalam pengawasan RSUD, lima di antaranya tercatat dua bayi, tiga balita dan 46 pasien dewasa.
"Dari jumlah itu 7 pasien masih menunggu hasil swab. Namun dari 41 orang, hanya 1 pasien masih di ruang ICU dengan bantuan ventilator. Karena pasien itu punya penyakit diabetes, hipertensi," kata Ilham.
Advertisement