Liputan6.com, Jakarta Mengisi waktu di rumah semasa isolasi Covid-19 ini memang bukan perkara mudah. Kejenuhan di rumah karena tidak bisa bertatap muka dengan orang lain, bahkan sulit berkoordinasi karena gangguan teknis dalam hal pekerjaan rasanya jadi hal yang lumrah saat ini.
Mendekati bulan suci Ramadan, ada banyak sebenarnya yang bisa kita lakukan di rumah. Beribadah tentunya, salah satu kewajiban. Namun untuk mengisi waktu lainnya apakah seorang muslim boleh melakukan aktivitas lain seperti menonton drama Korea yang selalu membuat penasaran?
Advertisement
Menurut Dai Muda, Habib Husein Ja'Far Al Hadar, menonton drama Korea tidak masalah selama ada hikmah yang baik.
"Bulan Ramadan adalah bulan ampunan dosa dan dilipatgandakannya pahala. Maka, sudah sepatutnya diisi dengan ibadah, dalam segala hal. Termasuk dalam tontonan yang berisi tuntunan. Adapun drama Korea, jika isinya ada tuntunan yang baik, tak ada masalah. Karena Nabi Muhammad ajarkan kita untuk ambil hikmah (pelajaran) dari mana saja, asal baik," kata Pendiri Cultural Islamic Academy Jakarta tersebut pada Liputan6.com, melalui pesan singkat, Kamis (23/4/2020).
Mencari hikmah
Penulis buku Keislaman ini pun menyampaikan sebuah hadits. "Hikmah itu barang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi).
"Kalau isi filmnya negatif, mau dari Korea atau manapun ya kita gak tonton. Termasuk sinetron dari Indonesia," ujar Direktur Lembaga Study of Philosophy ini.
Maka dari itu, lanjutnya, kita tidak perlu menilai suatu film itu langsung negatif. "Drama Korea, film Hollywood, film Bollywood, dan lain-lain dinilai negatif, tugas umat Islam bukan hanya menghukumi umat agar gak nonton, tapi juga mari kita memproduksi dan mendukung film-film islami. Karena Islam sejak awal bukan hanya hadir untuk menghukumi, tapi memberi solusi," pungkasnya.
Advertisement