Batam Ekspor Hasil Perikanan Senilai Rp 2,17 Miliar ke 3 Negara

Ekspor hasil perikanan sebagai upaya untuk menggeliatkan ekonomi di tengah wabah Covid-19.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 23 Apr 2020, 12:15 WIB
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor perikanan naik 7,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Anak Agung Gede Eka Susila, melepas secara langsung Ekspor Bersama Hasil Perikanan Batam di Depo Peti Kemas PT Sinindo Express Batam.

Kegiatan ini merupakan upaya untuk menggeliatkan ekonomi di tengah wabah Covid-19 sebagaimana arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Edhy Prabowo.

"Di tengah keprihatinan bersama dengan adanya wabah virus corona (Covid-19) seperti sekarang ini, Alhamdulillah Ekspor Hasil Perikanan Batam masih berjalan dengan baik," ungkap Anak Agung Gede Eka Susila dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis (23/4/2020).

Agung mengatakan ekspor tersebut menuju ke tiga Negara yaitu Jepang, China dan Singapore. Adapun volume hasil perikanan yang diekspor sebesar 60.733 Kg (60,7 ton) untuk komoditi mati dan 3.945 ekor untuk komoditi hidup dengan nilai Rp 2,177 miliar. Hasil Perikanan tersebut berasal dari 8 Unit Pengolah Ikan di Batam.

Agung menyampaikan, untuk jenis komoditi yang diekspor diantaranya Dried Shrimp Shell Meal (Food Grade) dan Valueadded Breaded Shrimp tujuan Jepang, Dried Seaweed tujuan China, Sirip Hiu Kering tujuan Singapore melalui Pelabuhan Batu Ampar.

Sedangkan untuk jenis komoditi segar diantaranya ikan kerapu, tenggiri, kakap merah, ekor kuning, kaci, brownstripe snapper, bawal hitam, dingkis, talang, selar, kurisi, ikan kembung, ikan sebelah dan udang vanamei.

Selain itu, komoditi hidup Kepiting, rajungan, kerang, gong gong, betutu, udang belalang dan Lobster air tawar. Untuk tujuan Singapura diangkut menggunakan kapal ekspor melalui Pelabuhan Laut Belakang Padang dan Pelabuhan Laut Sagulung.


Genjot Kinerja Ekspor

Suasana aktivitas pedagang ikan di Pelelangan ikan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama semester I-2019 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp40 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agung menegaskan, akan terus melakukan upaya untuk menggenjot kinerja ekspor hasil perikanan di Batam dengan menjemput bola dan berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelaku usaha di bidang perikanan.

Menurut Agung aktivitas Ekspor dari Batam dengan tujuan Singapura melalui dua Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sagulung dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Belakang Padang setiap malam juga masih tetap berjalan normal,

"Meskipun kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown sudah berjalan efektif (31/3/ 2020) di Singapore, akan tetapi tidak mempengaruhi permintaan Hasil Perikanan di negara tersebut," jelas Agung.

Tercatat Volume Ekspor Hasil Perikanan dari Januari hingga  22 April 2020 sebesar 2.080.655 Kg (2.080,5 ton) untuk komoditi mati dan 274.664 ekor untuk komoditi hidup dengan nilai 205,62 Miliar rupiah.

Dalam kesempatan tersebut, Agung Juga menyerahkan Hand Sanitizer kepada eksportir Hasil Perikanan Eksportir dan mensosialisasikan pentingnya antisipasi penyebaran Covid-19 dengan menggunakan masker, sering membersih tangan dangan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya