Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung telah menggelar rapid test kepada lebih dari 200 warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur pada Rabu, 22 April 2020.
Dari rapid test tersebut, Satgas menemukan 12 orang positif terinfeksi virus Sars-CoV-2 penyebab COVD-19 dari uji cepat atau rapid test massal di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur.
Jumlah warga yang positif berdasar rapid test kemungkinan dapat terus bertambah karena pengambilan dan pemeriksaan sampel darah yang dilakukan Satgas Penanggulangan COVID-19 masih akan dilanjutkan hingga Kamis, 23 April 2020.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Posko Penanggulangan COVID-19 Tulungagung, Didik Eka menuturkan, sekitar 300 warga bakal ikut rapid test. Dari jumlah itu, lebih dari 200 telah diperiksa, dan 12 orang di antaranya positif infeksi virus.
"Ada ratusan warga yang sudah rapid test, dan hari ini belum selesai. Besok akan dilanjutkan lagi," kata Didik Eka, seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/4/2020)
Hasil rapid test belum tentu terkonfirmasi COVID-19. Bisa juga virus atau bakteri lain karena reagen untuk rapid test pada dasarnya hanya mendeteksi ada/tidaknya reaksi kekebalan tubuh saat terinfeksi penyakit menular.
"Biasanya hasil rapid test yang positif akan diikuti hasil swab (laboratoris) yang positif. Minimal 70 sampai 80 persennya kemungkinan (positif). Hasil rapid test akan segera diikuti kebijakan karantina dan dibarengi tindakan swab pertama," kata Wakil Direktur RSUD dr. Iskak dr. Kasil.Rokhmad yang ikut terjun memantau jalannya tes cepat tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penelusuran Kasus Corona COVID-19
Seorang berinisial AM dari klaster baru ini merupakan pasien ke-16 COVID-19 di Tulungagung. Dia diduga tertular corona saat menunggui ayahnya yang sakit di RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Belakangan diketahui, ayahnya yang kemudian meninggal dunia karena komplikasi penyakit akibat degenerasi usia, dirawat dengan pasien lain asal Ngadiluwih, Kediri, yang ternyata positif COVID-19.
Dari situlah AM diyakini mulai tertular COVID-19. Namun, kata dia, yang bersangkutan belum menyadarinya. Baru pada 6 April, MA merasa sakit dengan gejala COVID-19. Hasil uji laboratorium swab tenggorokan menunjukkan MA positif terinfeksi virus Sars-CoV-2. Sejak itu, tim Epidemologi Dinkes Tulungagung yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan COVID-19 melakukan penelusuran.
Pada tracing awal terhadap warga yang ikut acara tahlil meninggalnya ayahanda MA, kata dia, ditemukan enam positif terinfeksi, salah satunya adalah AS, paman MA yang juga seorang tokoh agama setempat, serta istrinya, kemudian kakak MA dan kakak iparnya. AS diketahui memimpin tahlil di rumah B, saat istrinya meninggal dunia.
Advertisement