Imbas Pandemi Corona, Omzet Pengusaha Kopi Lokal Menyusut sampai 90 Persen

Sudah ada sekitar 800 pengusaha kopi turut ambil bagian dalam kampanye Satu Dalam Kopi.

oleh Putu Elmira diperbarui 23 Apr 2020, 19:01 WIB
Ilustrasi kopi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 menghantam perekonomian  luar biasa perekonomian di Tanah air. Masa krisis turut berdampak pada penurunan minat beli hasil panen kopi mengingat banyaknya warung kopi atau kafe yang sepi bahkan perlu ditutup.

Situasi tersebut mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), Tokopedia, serta para pelaku industri kopi lokal menginisiasi kampanye #SatuDalamKopi.

Hingga kini, ada sekitar 800 pelaku usaha kopi lokal yang turut ambil bagian dalam kampanye. Aksi ini tidak lain sebagai upaya memajukan kopi Nusantara sekaligus melecut roda perekonomian tetap bergerak di tengah pandemi.

"IKM kopi merasakan dampak penurunan penjualan akibat Covid-19 ada yang 50, 70, bahkan 90 persen. Ini adanya pembatasan ruang gerak manusia, ada pembatasan terhadap kafe, tidak tutup tapi sepi," kata Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam talkshow online #SatuDalamKopi, Kamis (23/4/2020).

Agus menambahkan, kondisi ini diperparah dengan beberapa negara tujuan pasar ekspor kopi lokal menerapkan lockdown. Hal tersebut berkaitan dengaan penurunan demand global.

"Demand tidak turun, tapi karena pembatasan. Tentu sebuah challenge dengan berbagai macam terobosan kreativitas industri kopi nasional lebih mempunyai terobosan," tambahnya.

Ia pun menyambut baik sinergi kampanye ini dan memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat. "Upaya untuk menjaga keberlangsungan industri khususnya industri kopi mendukung perekonomian nasional," ungkap Agus.

Dukungan akan kampanye Satu Dalam Kopi turut disampaikan oleh oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo. Besar harapnya kolaborasi ini membantu pelaku usaha kopi memperluas usaha dan bertahan.

"Salah satu cara dapat bertahan di Covid-19 adalah dengan berinovasi dengan beradaptasi menerima kondisi dan batasan-batasan yang ada, caranya dengan go digital," ungkap Angela.

Ia menambahkan, mengonsumsi kopi secara tidak langsung membantu petani kopi hingga para pembuat packaging kopi lokal.

"Kampanye Satu Dalam Kopi ini dapat menginspirasi usaha lainnya untuk terus berinovasi dan dengan didukung oleh masyarakat," tambahnya.


Kata Wishnutama

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat menerima kunjungan jajaran Emtek dan SCM Group di Kantor Kemenpar, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kunjungan tersebut untuk membahas kerja sama di sektor media. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Wishnutama Kusubandio mengungkapkan antusiasmenya terhadap kampanye Satu Dalam Kopi. Selain di tengah pandemi, ia pun bicara soal melihat potensi kopi lokal.

"Sebetulnya kalau bicara soal potensi kopi, ke depannya harapan dan memanfaatkan kopi ini pasca-pandemi, kita tahu bahwa Indonesia punya potensi tersebut untuk lebih eksis di perkopian dunia," ungkap Wishnutama.

Kopi menjadi salah satu potensi untuk mendorong usaha anak-anak bangsa, termasuk di masa pandemi. Wishnutama melihat ada banyak pelaku usaha yang menjual di platform online seperti e-commerce.

"Menghadapi tantangan yang sangat berat Indonesia harus mencari potensi apa yang bisa kita lakukan saat ini. Inisiasi saat ini berkumpul dengan ekonomi kreatif membuat ini menjadi gerakan kopi di Indonesia membimbing berdayakan dengan kemampuan para pelaku memanfaatkan akan sangat lumayan," jelasnya.

"Dalam kompetisisi, bagaimana kopi buatan Indonesia, bagaimana mengolahnya, mempunyai karakter yang unik, harus ada khasnya dan keunikan. Itu yang membuat kita stand out perlu dalam bisa menjual kopi di Indonesia dan di luar negeri," kata Wishnutama.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya