Kisah Gajah Thailand yang Kelaparan Akibat Pandemi Corona Ini Bikin Terenyuh

Pandemi Corona Covid-19 tidak hanya memberikan dampak kepada manusia, namun juga kepada binatang dan makhluk hidup lainnya.

oleh Selma Intania Hafidha diperbarui 23 Apr 2020, 13:15 WIB
Kisah Gajah Thailand yang Kelaparan Akibat Corona. (Sumber: World of Buzz)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Penyebaran virus Corona Covid-19 yang semakin melaus menimbulkan rasa khawatir masyarakat. Virus Corona Covid-19 ini sudah menjatuhkan banyak korban jiwa di hampir seluruh negara.

Tim medis, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat bahu membahu agar dapat segera memutus rantai penyebaran virus tersebut. Pemerintah pun sudah menerapkan ragam peraturan agar penyebaran virus Corona Covid-19 tidak semakin meluas.

Penerapan lockdown atau mengunci wilayah merupakan salah satu peraturan yang ditetapkan pemerintah di seluruh negara. Dampak dari penerapan lockdown tersebut tidak hanya dirasakan oleh manusia, namun juga hewan dan seluruh makhluk hidup.

Penerapan lockdown yang diberlakukan pemerintah mewajibkan seluruh tempat rekreasi dan liburan ditutup sementara. Selain itu, masyarakat pun harus meninggalkan sementara pekerjaannya demi memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Tidak hanya manusia, hewan pun merasakan dampak diberlakukannya lockdown tersebut. Dilansir dari World of Buzz pada Kamis (23/4/2020), Gajah Thailand mengalami kelaparan karena tidak diberikan makanan oleh penjaga dan pengurus kebun binatang karena pandemi Corona.

 


Gajah yang Kelaparan Akibat Corona Covid-19

Kisah Gajah Thailand yang Kelaparan Akibat Corona. (Sumber: World of Buzz)

Gajah merupakan salah satu hewan yang terkena dampak dari pandemi Corona Covid-19 di Thailand. Sejak diberlakukannya lockdown, wahana gajah yang tidak etis menurut masyarakat ditutup.

Pada awalnya masyarakat merasa senang karena gajah tidak lagi dipaksa untuk bekerja dan menghibur masyarakat. Namun, pemilik kamp gajah tidak bisa memberikan makanan kepada gajah karena tidak memiliki pendapatan. Hal tersebut menyebabkan gajah tidak mendapatkan makanan. 

Jan Schmidt-Burbach, kepala penelitian satwa liar dan kesejahteraan hewan di World Animal Protection (WAP), mengatakan bahwa sebagian besar kamp tempat mereka bekerja terus berupaya untuk merawat gajah yang mengalami kelaparan.

Sejak lockdown diberlakukan di Thailand, setidaknya ada sekitar 85 kamp gajah Thailand di utara di tutup. Selain itu, 5.000 staf diberhentikan akibat pandemi Corona Covid-19. Pemilik kamp gajah pun terus berupaya agar dapat memberi makan gajah.


Kebutuhan Makanan Gajah

Kisah Gajah Thailand yang Kelaparan Akibat Corona. (Sumber: World of Buzz)

Seekor gajah dewasa membutuhkan sekitar 400 kilogram makanan setiap harinya dengan biaya sekitar Rp 3,1 juta - Rp 6,2 juta per bulan. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pemilik gajah mencoba untuk melepas gajah agar mencari makanan sendiri ke alam bebas. Namun karena kondisi alam sedang kering, gajah pun tidak bisa mendapatkan makanan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Elephant Nature Park menjual EleGiftCard mereka dengan harapan dapat mengumpulkan uang untuk membantu gajah yang membutuhkan makanan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya