Liputan6.com, Jakarta - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo memperingatkan negara agar tidak abai dengan membiarkan siapa pun warga Indonesia kelaparan di saat pandemi virus Corona atau Covid-19. Jika hal itu terjadi, maka selain berjibaku dengan Covid-19, negara akan menghadapi musibah baru yaitu kelaparan.
"Jangan sampai musibah ingin menghindar dari Corona terus justru datangkan musibah baru yaitu kelaparan. Kami tak rela negeri ini, saudara kita karena ingin hindari virus tapi kemudian dia terancam kelaparan itu," kata Imam di Graha BNPB Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Advertisement
Imam mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mengakibatkan sejumlah pekerja dirumahkan. Terputusnya mata pencaharian masyarakat sehingga daya beli ekonomi terjun bebas.
"PSBB juga mengakibatkan berhentinya roda perekonomian warga yang mencari nafkah sehari-hari. Hal itu dirasakan secara langsung baik tak langsung," jelas dia.
Karenanya, cara digaungkan Imam adalah mendorong rasa solidaritas seluruh masyarakat, tidak hanya di level bantuan negara saja. Kepada mereka yang masih merasa mampu, agar dapat membantu berputarnya roda ekonomi masyarakat kecil terdampak agar tidak ada yang kelaparan.
"Solidaritas kepada orang yang terimbas, solidaritas pada mereka yang terhenti nafkahnya, karena kita lakukan PSBB itulah yang seharusnya kemudian digalang," ujar Imam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus Kelaparan
Seorang pria (40) warga Kelurahan Sari Rejo Medan, Kecamatan Medan Polonia, Medan nekat mencuri beras lima kilogram gara-gara kelaparan di tengah pandemi Corona.
Kapolrestabes Medan, Kombes Jhonny Edison Isir mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Cinta Karya, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. Kemudian Jhonny meminta Kanit Binmas Polsek Medan Baru, Iptu Hirlan Rudi Suprianto untuk mencek ke kediaman tersangka.
Jhonny penasaran apa benar pria itu mencuri untuk makan. Dia meminta jajarannya melihat kondisi kehidupan pria tersebut di tengah wabah Corona.
"Kanit Binmas Polsek Medan Baru mengecek ke kediaman tersangka dan ternyata tersangka sudah di kediamannya. Berhubung mereka (kedua belah pihak) sudah berdamai," kata Jhonny saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (22/4/2020).
Di sana, lanjut dia, pihaknya menanyakan kepada yang bersangkutan kenapa sampai mencuri beras.
"Tersangka menerangkan bahwa dirinya sudah sangat lapar sekali berhubung apa pun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Jhonny.
Kasus kelaparan juga ditemukan di Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan. Saat itu kakak beradik berama Daluna (23) dan Rohima (21) ditemukan TNI dan polri dalam kondisi kelaparan.
Namun kondisi mereka tidak seperti diviralkan di media sosial. Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syahputra mengungkapkan, dari keterangan Kepala Desan (Kades) dan warga setempat, Daluna dan Rohima tinggal bersama saudara laki-lakinya yang seorang pengangguran. Orangtua mereka sudah tidak ada, dan dua kakak beradik itu diketahui punya keterbelakangan mental.
"Sekarang sudah dirawat di RS Gelumbang dan akan dirujuk ke rumah sakit Kabupaten Muara Enim," kata Donni saat dihubungi Liputan6.com, rabu 22 April 2020.
Donni membantah kabar yang beredar di media sosial yang mengatakan keduanya kelaparan sejak lama. Menurut pengakuan warga sekitar, keduanya rutin mendapat bantuan dari tetangga, dan memang selalu bertanya nasi setiap ada orang berkunjung ke rumahnya.
Advertisement