Liputan6.com, Jakarta Najwa Shihab kembali menjadi perbincangan lantaran mewawancarai Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Najwa Shihab memanfaatkan momen ini untuk melontarkan sejumlah pertanyaan mewakili rasa penasaran publik.
Salah satunya, selama wabah ini mungkinkah Indonesia menerapkan lockdown? Termasuk mendenda mereka yang tetap keluyuran di luar rumah. Menjawab pertanyaan Najwa Shihab, Jokowi punya jawaban sendiri.
Baca Juga
Advertisement
“Jika nanti dalam sosialisasi kita anggap memang sudah cukup dan itu di lapangan masih belum ada perbaikan, bisa saja kita akan masuk ke sana,” ujarnya. Obrolan Najwa Shihab dan Jokowi diunggah di kanal YouTube Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
Alasan Tak Pilih Lockdown
Jokowi juga menjelaskan mengapa opsi lockdown tak dipilih pemerintah. Ada banyak buruh harian, pekerja harian, pedagang asongan, dan pedagang mikro yang hidupnya harian.
“Ini juga harus menjadi hitungan, kalkulasi kita. Jangan sampai kita menyelesaikan sebuah masalah tapi muncul masalah baru yang lebih besar,” beri tahu Jokowi.
Advertisement
Bujet Pemerintah Saat Lockdown
Penjelasan ini tak serta merta memuaskan Najwa Shihab. Presenter kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977, itu menduga pemerintah tak punya cukup bujet untuk lockdown.
Presiden Jokowi membantah. Ia mengingatkan, bahwa saat lockdown masyarakat harus hanya di rumah. Moda transportasi seperti bus, taksi, ojek, pesawat, hingga kereta api berhenti beroperasi.
Rp 550 Miliar Per Hari
“Untuk Jakarta saja pernah kami hitung-hitungan, per hari membutuhkan 550 miliar (rupiah). Hanya Jakarta saja. Kalau Jabodetabek tiga kali lipat, itu per hari,” Jokowi menjelaskan.
Ayah tiga anak ini menambahkan, “Bukan karena masalah bujet. Kita kan juga belajar dari negara-negara lain apakah lockdown itu berhasil menyelesaikan masalah, kan tidak? Coba tunjukkan negara mana yang berhasil melakukan lockdown dan bisa menghentikan masalah ini? Enggak ada menurut saya. Mana? Tunjukkan.”
Advertisement
Tak Ada Formula Pasti
Setiap hari selama wabah, Jokowi beroleh kertas berisi informasi terkini negara-negara yang terdampak wabah Corona Covid-19. “(Negara-negara ini) melakukan apa, hasilnya apa, kemudian di sana kasus positif berapa, yang meninggal berapa. Saya tiap hari ada informasi seperti itu,” Jokowi menukas.
Setiap negara memiliki karakter, tingkat kesejahteraan, pendidikan, kedisiplinan, maupun kemampuan fiskal yang berbeda-beda. “Dan sampai saat ini, saya melihat tidak ada formula yang pasti untuk menghadapi Covid-19. Tingkat kedisiplinan sangat menentukan,” pungkasnya.