Cek Fakta: Foto Ini Bukan Bukti Lapisan Ozon Membaik Akibat Wabah COVID-19

Beredar klaim lapisan ozon membaik akibat berhentinya aktivitas industri untuk memutus penularan COVID-19. Cek fakta dulu sebelum percaya!

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Apr 2020, 15:56 WIB
Beredar klaim lapisan ozon membaik akibat berhentinya aktivitas industri untuk memutus penularan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta- Beredar kabar yang mengklaim membaiknya lapisan ozon akibat berhentinya aktivitas industri untuk memutus penularan wabah virus corona baru (COVID-19).

Klaim tersebut merupakan unggahan foto akun Facebook Dian yang dikirim ke grup BERITA KOTA MAKASSAR & sekitarnya (BerKoM'S).

Dengan keterangan sebagai berikut:

"ALLAHU AKBAR ..ALLAHU AKBAR ..ALLAHU AKBAR...

TUHAN MENGIZINKAN CORONA DEMI MEMPERBAIKI BUMI !!!

Dibalik heboh nya Corona Virus menjemput nyawa manusia, ternyata ada hal LUAR BIASA setelahnya.

Tanpa kita sadari bahwa Corona, ternyata mampu membuat BUMI MEREFRESH DIRI !

Selama Covid 19 merajalela di seantero dunia, maka PANAS BUMI yang diakibatkan oleh mesin mesin industri dan produksi yang beroperasi di daratan China, Eropa, Amerika, Australia, BERHENTI TOTAL !Sehingga apa yang disebutkan sebagai pemanasan global, jauh sekali berkurang !

Kemarin ada artikel yang memberikan penjelasan,bahwa lapisan ozone kembali menebal dan pulih dengan sendirinya dan es di kutub kembali terbentuk.

SUNGGUH LUAR BIASA !!!

Jadi merinding bacanya, dan melihat foto dari satelit nya.

Allah sungguh luar biasa.Begitu cintanya Allah sama kita, sampai harus pakai cara seperti ini, utk memperbaiki kondisi bumi yang sudah miris rusak akibat pemanasan global bumi.

Dibalik wabah corona ternyata ada hikmahnya.Tuhan itu sungguh baik, dia menegur kita hanya pakai coronavirus saja, lalu ciptaan NYA memperbaiki diri sendiri !!!

Penemuan para ilmuwan ini, menegaskan kepada kita, bahwa TUHAN PUNYA CARA !

Tolong Aamiinkan ramai ramai ❤️keseluruh medsos kemana saja agar gema Aamiin didengar oleh AZZA WA'JALLA WA' MALIKU YAUMUDIN 🙏

Selamat tinggal corona selamat datang Ramadhan jika ucapan adalah doa mohon di Aamiin Kan !!!"

Klaim tersebut diunggah pada, 21 April telah mendapat 205 komentar dan dibagikan sebanyak 1.400 kali.

Benarkah foto tersebut bukti penebalan lapisan ozon akibat COVID-19 yang membuat berhentinya aktivitas industri? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto perbaikan lapisan ozon akibat COVID-19 membuat berhentinya aktivitas industri.

Penelusuran dilakukan dengan menjadikan foto yang diunggah sebagai bahan penelusuran dengan menggunakan Google Reverse Image.

penelusuran klaim lapisan ozon membaik karena corona

 

 

hasil penelusuran mengarah pada foto yang identik dengan klaim terdapat di artikel berjudul "Earth’s Ozone Layer Appears To Be Recovering" yang dimuat situs theuniq.net.

Situs tersebut menyatakan, kondisi ozon mengalami perbaikan sebagai dampak hasil dari perjanjian Protokol Montreal (Montreal Protocol) 1987, berupa komitmen yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon dengan berhenti memproduksi zat perusak ozon (ODS).

Meski ozon berhasil membaik, namun tidak boleh melupakan permasalahan peningkatan kadar emisi yang menjadi pemicu pemanasan global.

Penelusuran foto kemudian diubah dengan menggunakan Yandex.

klaim cek fakta lapisan ozon membaik karena corona

 

Foto identik dengan klaim ditampilkan dalam artikel berjudul "Experts Say Earth’s Ozone Layer Appears To Be Recovering" yang dimuat situs moon-child.net, pada 27 Maret 2020.

Dalam situs moon-child.net, para ahli telah mengkonfirmasi bahwa lapisan ozon bumi terus pulih, dengan sebuah studi baru menemukan bahwa pemulihannya masih berlangsung.

Penulis utama studi terkait itu, Antara Banerjee, seorang Cinges Visiting Fellow di University of Colorado Boulder yang bekerja di Divisi Ilmu Kimia Badan Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA), mengatakan, penelitian ini menambah bukti yang semakin menunjukkan efektivitas Protokol Montreal.

Perjanjian tersebut tidak hanya memperbaiki lapisan ozon, tetapi juga mendorong perubahan terbaru dalam pola sirkulasi udara di Belahan Selatan Bumi (Southern Hemisphere).

Meski selama penerapan pembatasan aktivitas saat pandemi virus corona mengakibatkan polusi udara lebih rendah, namun dampak jangka panjang pada pemanasan global masih harus diteliti. 

Penelusuran lebih lanjut mengarah ke artikel berjudul The Ozone layer is healing but it's not because of Covid-19 lockdown yang dimuat situs www.esquireme.com pada 30 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa hampir 33 tahun yang lalu, 197 negara menandatangani Protokol Montreal 1987. Tiga dekade kemudian, kita sekarang sedang menuai manfaatnya: lapisan ozon di atas Antartika sedang pulih.

Pada tahun 1985, para ilmuwan menemukan lubang besar di lapisan ozon yang disebabkan oleh penggunaan zat oleh manusia yang dikenal sebagai klorofluorokarbon (CFC) -- yang ada pada hairspray, lemari es, dan kemasan berisi aerosol.

Hal tersebut menyebabkan kerusakan besar pada lapisan ozon sehingga pada tahun 1987, sebuah perjanjian internasional yang disebut "Protokol Montreal" diadopsi untuk melarang penggunaan CFC.


Kesimpulan

Foto dalam klaim tersebut memang menunjukan perbaikan lapisan ozon. Namun, tak ada kaitan dengan penerapan karantina wilayah (lockdown) di tengah wabah COVID-19.

Membaiknya lapisan ozon adalah dampak dari Protokol Montreal 1987, yaitu komitmen penghentian pemakaian zat perusak ozon.

 

 

 

 

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya