Australia Harap Seluruh Negara Anggota WHO Bantu Tangani Pandemi Corona COVID-19

PM Scott Morrison menyerukan harapannya agar para negara anggota WHO ikut serta dalam menangani pandemi Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Apr 2020, 16:22 WIB
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)

Liputan6.com, Canberra - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, semua anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus bekerja sama dengan tinjauan independen yang diusulkan ke dalam penyebaran pandemi Virus Corona COVID-19.

Morrison mengatakan, semua anggota WHO harus diwajibkan berpartisipasi dalam peninjauan, tulis Channel News Asia, Kamis (23/4/2020). 

"Jika Anda pergi ke anggota klub seperti Organisasi Kesehatan Dunia, harus ada tanggung jawab dan kewajiban yang melekat padanya," kata Morrison di Canberra.

"Kami ingin dunia menjadi lebih aman ketika berbicara soal virus ... Saya berharap bahwa negara lain, baik China atau yang lain, akan berbagi tujuan itu."

Sebelumnya, Morrison berbicara dengan beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden AS Donald Trump untuk menggalang dukungan guna meninjau asal-usul dan penyebaran Virus Corona baru, yang muncul di China akhir tahun lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Khawatir akan Pasar Hewan Liar

Scott Morrison terpilih sebagai perdana menteri baru Australia menggantikan Malcolm Turnbull. (AP Photo)

Komentar Morrison datang ketika Menteri Pertanian David Littleproud pada hari Kamis meminta negara-negara G20 untuk mengakhiri pasar satwa liar basah atas kekhawatiran mereka menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan pasar pertanian. 

Pandemik itu diperkirakan telah dimulai di pasar hewan liar di kota Wuhan di China. 

"Ada risiko dengan pasar satwa liar dan mereka bisa menjadi risiko besar bagi industri pertanian kita seperti halnya terhadap kesehatan masyarakat," kata Littleproud, yang tidak menyebut nama China. 

Pasar semacam itu adalah aspek kunci dari kehidupan sehari-hari Tiongkok, meskipun tidak semua menjual satwa liar.

China memberlakukan larangan sementara untuk menjual satwa liar pada 23 Januari dan sekarang sedang meninjau undang-undang untuk membatasi perdagangan hewan liar komersial secara permanen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya