Liputan6.com, Lagos- Seorang perempuan asal Nigeria bernama Margaret Adenuga melahirkan anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal itu terjadi setelah dirinya menjalani 3 prosedur IVF atau bayi tabung.
Margaret Adenuga melahirkan kedua bayi kembarnya di usia senja menginjak 68 tahun.
Advertisement
Suaminya, Noah Adenuga, yang berusia 77 tahun, mengatakan bahwa mereka menikah pada tahun 1974. Mereka sudah lama ingin memiliki anak bersama, seperti dikutip dari CNN, Kamis (23/4/2020).
Meskipun sempat mengalami kegagalan beberapa kali, Adenuga mengatakan ia dan suaminya tidak pernah menyerah.
Kedua bayi kembar itu dilahirkan pada usia 37 minggu di Lagos University Teaching Hospital (LUTH). Pihak rumah sakit mengatakan mereka mempublikasikan kabar bahagia itu pertama kali, setelah sang ibu dari bayi telah pulih.
Tim spesialis telah berkumpul di rumah sakit untuk memantau kehamilan sang ibu karena usianya, kata Dr. Adeyemi Okunowo, yang membantu melahirkan bayi-bayi itu, kepada CNN.
Dr. Adeyemi Okunowo juga mengatakan, "Sebagai seorang perempuan usia lanjut dan seorang ibu pertama kali, itu adalah kehamilan yang berisiko tinggi dan juga karena dia akan memiliki anak kembar, namun kami dapat mengatur kehamilannya hingga cukup bulan."
Saksikan Video Berikut Ini:
Risiko Kehamilan di Usia Lanjut Harus Tetap Diperhatikan
Menurut laporan, ada juga seorang wanita India pada tahun lalu yang melahirkan 2 bayi perempuan kembar di usia 73 tahun dengan selamat. Ia juga hamil melalui prosedur IVF dan menjadi orang tertua yang melahirkan pada usia itu.
Meskipun wanita yang lebih tua dapat hamil melalui IVF, dokter harus mengungkapkan risiko medis yang terkait dengan kehamilan pada usia itu, kata Dr. Adeyemi Okunowo.
Menurut Dr. Adeyemi Okunowo, ada komplikasi medis yang berkaitan dengan usia yang datang bersamaan dengan kehamilan pada usia itu seperti bayi yang dilahirkan prematur.
"Perempuan dengan usia itu beruntung tetapi banyak yang meninggal karena komplikasi lain selama atau setelah memiliki bayi," kata Dr. Adeyemi Okunowo kepada CNN.
Advertisement