3 Momen Ikonik Liga Inggris yang Terjadi di Luar Lapangan

Sejak berubah format pada 1992, Liga Inggris telah menjadi salah satu kompetisi terpopuler di dunia.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 23 Apr 2020, 19:00 WIB
Logo baru Premier League 2016-17

Liputan6.com, London - Sejak berubah format pada 1992, Liga Inggris telah menjadi salah satu kompetisi terpopuler di dunia. Persaingan di kompetisi Negeri Ratu Elizabeth adalah salah satu yang terketat di dunia.

Contohnya terjadi pada musim 2016/17. Siapa sangka, Leicester City yang biasa berkutat di papan bawah atau tengah dapat menjadi juara.

Leicester yang saat itu diasuh Claudio Ranieri mengalahkan klub-klub mapan seperti Arsenal, Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Manchester City. Padahal materi pemain mereka ada di bawah klub-klub tersebut.

Momen-momen menarik itu tidak hanya terjadi di dalam lapangan. Di luar lapangan, Liga Inggris juga kerap menyajikan hal-hal yang mengundang perhatian.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga momen luar lapangan yang menarik di Liga Inggris.

 

 


1. Andrea Bocelli Rayakan Juara Leicester

Andrea Bocelli menyanyi di Katedral Duomo yang kosong saat Paskah 2020. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)

Claudio Ranieri jelas menjadi salah satu kunci sukses Leicester City juara Liga Inggris 2016/17. Sebagai orang Italia, ia pun tidak ingin ketinggalan mewarnai perayaan gelar juara dengan menghadirkan penyanyi kenamaan Andrea Bocelli.

Ya, Bocelli yang juga berasal dari Italia datang pada perayaan juara di markas Leicester, King Power Stadium. Penyanyi yang dijuluki The Michaelangelo of Singing itu menyanyikan lagu Nessun Dorma di tengah perayaan.

Bocelli terlihat memakai jersey Leicester dan didampingi Ranieri.


2. Perseteruan Roy Keane dan Patrick Vieira

Kapten The Red Devils pada 1997-2005 ini pernah berseteru dengan beberapa pemain seperti Patrick Viera, Robbie Fowler dan Gabriel Heinze. (AFP/Odd Andersen)

Saat masih bermain, eks kapten MU, Roy Keane kerap bersitegang dengan eks kapten Arsenal, Patrick Vieira. Salah satunya terekam pada 1 Februari 2005 saat MU bertandang ke Highbury, markas Arsenal saat itu.

Vieira saat itu mencoba mengintimidasi Gary Neville. Vieira memperingatkan Neville kalau ia mungkin akan menerima tekel keras sebagai balas dendam.

Neville sebelumnya menekel keras gelandang Arsenal, Robert Pires di Old Trafford. Pada pertandingan itu, rekor tak terkalahkan Arsenal dihentikan MU.

Tak terima rekannya diintimidasi, Keane balik mengancam Vieira. "Saya tunggu kamu di lapangan," kata Keane.

Wasit yang melihat insiden itu mencoba menenangkan Keane. Pada akhirnya, MU berjaya di markas Arsenal dengan kemenangan 4-2.


3. Jose Mourinho

2. Jose Mourinho (2004-2007), 67% - Ini adalah moment emas Chelsea, Mourinho berhasil memberikan lima trophy dalam kurun tiga musim. The Blues berhasil mendominasi Liga Premier Inggris. (AFP/John Mchugh)

Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih kontroversial bahkan sejak pertama kali ia menukangi Chelsea pada 2003/04. Dalam jumpa pers perkenalannya, Mourinho menyebut dirinya sebagai The Special One.

"Tolong jangan sebut saya arogan karena apa yang saya katakan benar. Saya juara Eropa. Jadi saya bukan orang biasa. Saya spesial," katanya.

Mourinho datang ke Stamford Bridge dengan modal juara Liga Champions bersama FC Porto. Ia menggantikan Ranieri yang dipecat.

Di akhir musim, Mourinho membuktikan ucapannya itu. Ia membawa Chelsea juara Liga Inggris sekaligus memutus dominasi MU dan Arsenal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya