Hilal Tak Tampak di Langit Solo, Bagaimana Perhitungan Awal Ramadan?

Observatorium Assalam tak berhasil melihat hilal pada pengamatan untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1441 H.

oleh Fajar Abrori diperbarui 23 Apr 2020, 19:03 WIB
Seorang pengurus sedang mengami hilal dengan alat bantu teropong di Observatorium Assalam, Kamis (23/4).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Observatorium Assalam Surakarta menggelar kegiatan pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1441 H. Dari hasil pengamatan itu, hilal tak terlihat dari observatorium milik Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta

Penanggungjawab Observatorium Assalam, Sugeng AR mengatakan berdasarkan pengamatan di Observatorium Assalam bahwa hilal tidak teramati. Hal ini disebabkan di bagian ufuk barat berawan tebal.

"Peluangnya untuk melihat hilal memang sangat kecil dan ternyata awannya cukup tebal. Peluangnya memang sedikit untuk bisa mengamati," kata dia, Kamis, 23 April 2020.

Lantas, Sugeng mengungkapkan dari hasil pengamatan hilal pada sore ini memang sesuai dengan data hisab yang menyebutkan kisaran tinggi hilal antara 4 hingga 5 derajat dan elongasi 5,5 derajat. Dengan kondisi seperti itu, meskipun langit cerah peluang terlihatnya hilal sangat kecil.

"Ini sesuai dengan data hisab. Dan ini ada laporan dari Jawa Timur ada yang bisa melihat dengan mata. Berarti nanti Pak Menteri (Menag) akan mengumumkan besok 1 Ramadan," ujarnya.

Adanya pandemi virus corona Covid-19 menyebabkan pengataman hilal di Observatorium Assalam dilakukan secara internal. Padahal, sebelumnya kegiatan pengamatan selalu dilakukan secara terbuka untuk masyarakat umum.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya