Liputan6.com, Maluku Utara - Di Kota Ternate, sudah terdapat tujuh kasus positif Covid-19. Angka ini terancam bertambah gila-gilaan, jika pemerintah setempat tidak cepat mengambil langkah pencegahan virus itu.
Setidaknya, ini gambaran dari rapat tim evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Ternate, di aula kantor kali kota, Jalan Pahlawan Revolusi, Ternate, Kamis, 23 April 2020.
Juru bicara Covid-19 dr Muhammad Sagaf mengemukakan, saat ini, Ternate merupakan zona merah tertinggi kasus virus Corona Covid-19 di wilayah provinsi kepulauan itu.
Pada Provinsi Maluku Utara yang memiliki 10 kabupaten kota itu, sudah ada tiga kabupaten kota yang masuk zona merah, terkonfirmasi wabah virus Covid-19. Ketiga daerah dengan jumlah kasus positif Covid-19 yaitu Ternate 7 orang, Tidore 3 orang, dan Tobelo 2 orang.
Data ini kemudian bertambah pada Kamis sore, 23 April 2020, pukul 18.00 WIT menjadi 14 orang. Ini berdasarkan ubdate data rilis dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku Utara. Data terbaru Covid-19 ini berasal dari Halmahera Selatan 1 orang dan Tidore 1 orang.
Baca Juga
Advertisement
Sagaf mengaku bertambahnya jumlah kasus yang terus meningkat di wilayah Maluku Utara itu, dikhawatirkan akan terjadi transmisi lokal. Kasus positif bukan lagi dari luar tapi tertular dari dalam daerah. Terutama di wilayah kota kecil di Pulau Ternate yang padat penduduk.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Ternate itu bilang, dari tujuh kasus positif Covid-19 di Ternate sudah ada 2 orang yang dinyatakan sembuh dan pulang.
“Sisanya kasus terbaru sebanyak 5 orang ini yang masih aktif positif Covid-19. Mereka sudah dalam penanganan oleh tim medis Gugus Tugas Provinsi Maluku Utara,” ucap Sagaf.
Sagaf mengemukakan, lima kasus baru tersebut, saat ini sedang dilakukan tracing kontak. Kelima kasus tersebut salah satunya berasal dari Kabupaten Halmahera Barat.
“Yang dari Halmahera Barat ini tinggal di Ternate. Sisa empat lainnya itu semuanya dari Ternate. Sejak kemarin, tim sudah melakukan pemetaan dan melacak riwayat kontak dari masing-masing kasus Covid-19 yang terdata di Kota Ternate ini,” lanjut dia.
5 Kelurahan Ini Perlu Waspada
Sagaf menyatakan, dari lima kasus Covid-19 yang masih aktif tersebut, saat ini sudah diketahui riwayat kontak berdasarkan alamat yang ditempati di Kota Ternate.
Ia mengemukakan, alamat dari kelima pasien Covid-19 yang didapatkan berdasarkan hasil tracing itu adalah Kelurahan Jati, Makassar Timur, Kasturian, Toboleu, dan Kelurahan Tabam.
"Dari pasien Covid-19 di Ternate ini beberapa diantaranya sudah berkeluarga dan tinggal bersama anak dan istri. Untuk usia mereka (pasien Covid), tiga orang diatas 50 tahun, satu 40 tahun, dan satunya lagi 20 tahun,” ucap Sagaf.
Sagaf menyatakan, riwayat pasien Covid-19 tersebut perlu disampaikan ke publik untuk mencegah terjadinya transmisi lokal.
“Karena wilayah Pulau Ternate ini sangat sempit. Dari 5 pasien ini saja sudah kontak erat sekali, karena Ternate Utara, Tengah dan Ternate Selatan itu bukan wilayah kosong, jarak antara ketiga kecamatan ini sangat dekat,” sambung Sagaf.
Sesuai hitungan kesehatan, untuk satu kasus Covid-19 tersebut bisa berdampak pada 21 orang. Itu akan terjadi kalau tidak dilakukan pencegahan secepatnya, lanjut Sagaf.
Karena itu, ia mengajak kepada warga masyarakat Ternate untuk selalu waspada terhadap ancaman penularan virus itu.
"Selalu mengikuti protokol penanganan Covid-19. Kalau ada warga masyarakat yang mengalami gejala mirip Covid-19 ini sebaiknya jujur dan memberitahukan kepada tim kesehatan untuk dilakukan perawatan,” tutup dia.
Advertisement