Liputan6.com, Jakarta - Tahukah anda, bahwa rata-rata keluarga di Indonesia dengan penghasilan rendah menghabiskan Rp 150 ribu untuk kebutuhan listrik per bulan. Dari jumlah tersebut sebenarnya bisa untuk membeli beras hingga 15 liter. Beras tersebutbisa digunakan sebagai persediaan selama 1 minggu.
Pada situasi tidak menentu seperti ini, orang yang kurang mampu seringkali dilupakan, padahal mereka sangat terimbas. Dalam kondisi normal, 25 juta orang Indonesia hanya menghasilkan USD 2 per hari. Dengan adanya pandemi ini, nyaris tidak ada pemasukan sama sekali.
Advertisement
Work From Home (WFH) adalah keistimewaan yang tidak dapat mereka dapatkan dalam situasi ini. Produktvitas menurun, penjualan anjlok dan rantai pasokan terganggu. Belum lagi, mereka memiliki tanggung jawab untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Dengan pendapatan yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka secara layak. Beban ekonomi mereka terlalu berat untuk dipikul.
Untuk itu, ayo bergabung dalam gerakan #LightUp galang dana melalui crowdfunding dan atau mitra perusahaan, untuk membantu keluarga dengan penghasilan rendah agar listrik mereka tetap menyala, dengan membayar tagihan listrik.
Dengan membantu membayarkan tagihan listrik mereka, kita membantu mengurangi beban ekonomi mereka, meningkatkan pendapatan keluarga, serta keluarga mereka dapat memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, hunian, dan kebutuhan kesehatan.
Untuk Listrik 400 VA, Pemerintah memberikan 100 persen subsidi, alias gratis selama 3 bulan, terhitung mulai April.
Untuk listrik 900 VA, pemerintah memberikan diskon 50 persen atau setengah harga dari tagihan rata-rata pada tiga bulan terakhir sebelum April. Melalui #LightUp, subsidi ini bisa ditambah hingga 7 juta keluarga penerima manfaat.
Kemudian untuk listrik 1.300 VA, pemerintah tidak memberikan subsidi, sebab keluarga dengan daya tersebut dianggap mampu secara finansial. Namun, melalui #LightUp, keluarga dengan daya listrik 1300 VA, yang bukan bagian dari program pemerintah akan didukung penuh.
di Indonesia, ada 64 juta rumah tanggadengan listrik kurang dari 1300 VA, termasuk 24 juta rumah tangga yang berpenghasilan rendah dengan kurang dari 900 VA.
Fase pertama #LightUp akan menjangkau sekitar 100 ribu keluarga yang berpenghasilan rendah perbulannya. Kebutuhan keluarga ini akan diverifikasi oleh YCAB Foundation, BenihBaik.com, dan Do-It.
Bagaimana caranya?
Untuk donatur, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan registrasi secara daring melalui laman www.lightup.id. Selanjutnya, transfer sejumlah nominal yang ingin didonasikan melalui akun YCAB, dan menunggu konfirmasi.
Untuk calon penerima manfaat, langkah pertamanya sama, yaitu dengan melakukan registrasi secara daring melalui laman www.lightup.id. Kemudian masukkan data diri lengkap termasuk No rekening PLN dan foto.
Lightup.id di sini bertindak sebagai perantara yang akan menyalurkan donasi dari individu, perusahaan, atau organisasi, yang nanatinya akan disalurkan kepada keluarga dengan penghasilan rendah, agar listrik mereka tetap menyala.
Sumbangan mininum untuk individu sebesar Rp 50 ribu.
Bagi organisasi, ada dua cara untuk dapat berkontribusi; Pertama donasi langsung ke YCAB yang ditunjuk akun untuk kampanye #LightUp. Kedua, donasi dari perusahaan yang sesuai, akan diberikan kepada penerima manfaat dengan mekanisme crowfunding.
Selanjutnya, jika melalui platform perantara, YCAB dan Do-It akan memverifikasi penerima untuk memastikan penerima manfaat berasal dari keluarga miskin, dan donasi dapat disalurkan melalui OVO YCAB atau rekening bank.
Bagi penerima manfaat, LightUp.id akan secara otomatis membayar tagihan listrik mereka sesuai tagihan PLN berdasarkan nomor rekening PLN mereka (rekening listrik). Baik pra-bayar maupun pascabayar yang memenuhi syarat.
Dengan bantuan media dan komunikasi, diharokan kampanye #Lighatup dapat memperkuat gerakan ini baik melalui media arus utama dan media sosial. Tujuan itananha membuat viral & sangat inspiratif gerakan sosial.
Advertisement