Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan BioNTech asal Jerman akan melibatkan 200 orang sehat berusia 18-55 tahun untuk uji klinis vaksin COVID-19. Hal ini sudah disetujui oleh pemerintah Jerman.
Nantinya, uji klinis kandidat vaksin ini bakal juga dilakukan pada lebih banyak orang. Termasuk mereka yang berisiko terpapar COVID-19 seperti mengutip The Independent, Kamis.
Baca Juga
Advertisement
Uji coba vaksin bernama BNT162 ini dilakukan BioNTech bersama dengan perusahaan farmasi raksasa Pfizer. Rencananya, BNT162 juga bakal dijajal di Amerika Serikat bila sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Saat ini banyak pihak yang berusaha membuat vaksin yang ampuh mencegah COVID-19. Di Inggris, uji klinis vaksin untuk COVID-19 pada manusia bakal dilakukan hari Kamis ini oleh peneliti dari Oxford University.
Cina juga kini tengah mengembangkan vaksin melawan COVID-19. Vaksin tersebut dikembangkan oleh perusahaan asal Beijing yakni Sinovac Biotech dan Wuhan Institute of Biological Products yang berafiliasi dengan China National Pharmaceutical Group.
Sumber: Health Liputan6.com ditayangkan 23 Apr 2020, 11:00 WIB
Penulis: Benedikta Desideria
Begini Cara Orang Super Kaya Melawan Corona Covid-19
Pandemi Corona COVID-19 menyita perhatian tokoh-tokoh dunia. Orang-orang super kaya di seluruh dunia ikut berpartisipasi untuk melawan virus ini.
Dilansir dari Business Insider, berikut cara sejumlah orang terkaya di dunia menghadapi virus corona secara pribadi maupun profesional.
Elon Musk
CEO Tesla Elon Musk mengatakan, dia masih ke kantor saat pandemi virus corona, tetapi tidak dengan karyawan-karyawannya. Musk menilai masyakat bereaksi berlebihan terhadap pandemi.
Musk berpendapat kepanikan terhadap corona jauh melebihi virus itu sendiri. Namun, Musk berkomitmen untuk membantu mengamankan ventilator yang sangat dibutuhkan. Pada 23 Maret 2020, Gubernur Gavin Newsom mengumumkan bahwa 1.000 ventilator telah tiba di California, milik Musk.
Bill Gates
Bill dan Melinda Gates sudah memiliki persediaan makanan di ruang bawah tanah mereka. Melinda mengatakan persediaan makanan di ruang bawah tanah itu untuk berjaga-jaga. Bill Gates pensiun dari dewan Microsoft dan Berkshire Hathaway untuk fokus pada filantropi setelah menyebut virus corona sebagai "patogen satu abad sekali. Sebelumnya, Gates mengatakan bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi.
"Inovasi, kerja sama, dan perencanaan yang cermat dapat secara dramatis mengurangi risiko yang disajikan oleh masing-masing ancaman ini," seperti dikutip Business Insider.
Gates berjanji untuk menyumbangkan 100 juta dolar AS melalui yayasan mereka untuk mendukung upaya pengobatan di seluruh dunia, membangun infrastruktur untuk merawat pasien di Afrika dan Asia Selatan, dan mendanai pengembangan vaksin untuk virus.
Jeff Bezos
Jeff Bezos telah berbicara dengan Gedung Putih dan juga ingin mempekerjakan pekerja restoran yang diberhentikan di Amazon. Amazon sedang dalam proses merekrut 100 ribu karyawan baru untuk membantu memenuhi permintaan yang meningkat.
Bezos mengatakan dalam sebuah surat terbuka kepada karyawan Amazon yang diterbitkan di akun Instagram-nya pada Maret 2020. Bezos juga mengatakan bahwa raksasa e-commerce telah menaikkan upah karyawannya, termasuk karyawan baru.
"Waktu saya sekarang sepenuhnya berfokus pada COVID-19 dan bagaimana Amazon dapat memainkan perannya dengan sebaik-baiknya," tulis Bezos. "Saya ingin Anda tahu bahwa Amazon akan terus melakukan bagiannya, dan kami tidak akan berhenti mencari peluang baru untuk membantu."
Advertisement
Jack Ma
Pendiri Alibaba Jack Ma mengirimkan jutaan alat tes dan masker ke daerah-daerah yang terkena dampak, termasuk Amerika Serikat dan Afrika. Ma berjanji untuk menyumbangkan 500.000 alat tes virus corona dan 1 juta masker ke AS pada 12 Maret 2020.
Warren Buffet
Warren Buffett bercanda bahwa dia minum Coke untuk melindungi dirinya dari virus corona."Sebenarnya saya minum sedikit, lebih banyak Coca-Cola, yang tampaknya telah menangkal segala hal lain dalam hidup," kata Buffett saat tampil di Yahoo Finance pada 15 Maret 2020.
James Dyson
James Dyson merancang ventilator baru yang dapat diproduksi secara massal di Inggris. Ventilator baru dirancang untuk memenuhi perintah darurat untuk 10.000 ventilator dari pemerintah Inggris. Perusahaan eponim Dyson juga berjanji untuk memproduksi 5.000 ventilator tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara lain yang terkena dampak.
"Perangkat baru ini dapat diproduksi dengan cepat, efisien, dan dengan volume," Dyson, penemu vakum siklon, menulis dalam sebuah pernyataan.
Leon Black
Miliarder ekuitas swasta Leon Black memberikan setidaknya 300 ribu paket perawatan untuk petugas kesehatan yang memerangi virus corona di New York City.
Paket paket perawatan pertama dikirimkan 16 April 2020. Black membangun kekayaan 8,38 miliar AS untuk menjalankan perusahaan ekuitas swasta New York, Apollo Global Management, yang ia dirikan pada 1990.
Sumber: Lifestyle Liputan6.com ditayangkan 22 Apr 2020, 03:02 WIB
Penulis: Komarudin
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement