Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bagi para perantau yang terdampak COVID-19 di Jatim, untuk segera mengunjungi platform radar Bantuan Sosial (Bansos).
"Radar bansos ini juga sekaligus bagi mereka yang terdampak di Jabodetabek. Catatan kami ada sekitar 260 ribu warga Jawa Timur yang ada di Jabodetabek," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam, 23 April 2020.
Advertisement
Khofifah menuturkan, bagi warga Jawa Timuryang berada di Jabodetabek, kalau belum tersisir oleh bantuan kementerian sosial, bisa juga mengunjungi platform radar bansos.
"Ini cara yang memungkinkan kita bisa mengupdate data dari mereka yang terdampak COVID-19, apakah warga non Jawa Timur yang berada di Jawa Timur ataukah warga Jawa Timur yang berada di Jabodetabek," ucap Khofifah.
Khofifah mengatakan, radar bansos ini yang bisa dikomunikasikan karena ada beberapa format pada titik tertentu, kalau ada warga yang masuk ke kartu prakarja, di radar bansos akan terjawab sesuai dengan posisinya.
"Jadi kalau dia berada di desa dan dia mengisi radar bansos maka akan terespons mestinya mereka akan mendapatkan dana desa," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kasus Positif Corona COVID-19 hingga 23 April 2020
Sebelumnya,dinamika kasus penyebaran Corona COVID-19 terus bertambah di Jawa Timur (Jatim). Terbaru, ada penambahan 25 kasus positif, sehingga total kasus saat ini mencapai 662, tetapi yang masih dalam perawatan sejumlah 469 pasien.
"Posisi kita hari ini ada 662 yang konfirmasi positif, yang masih dalam perawatan sebanyak 469 orang," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam, 23 April 2020.
Dari 25 kasus baru tersebut, tambahan terbanyak dari Surabaya dengan 11 kasus. Kemudian Sidoarjo lima kasus, Bojonegoro empat kasus, Kota Malang dua kasus, serta Lamongan dan Kabupaten Malang masing-masing satu kasus.
Sementara itu, total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 2.411, tapi yang diawasi sisa 1.215 orang. Nah, terkait Orang Dalam Pemantauan (ODP) total kini 17.265 orang. Namun, yang dalam pemantauan 6.156 orang.
Merujuk pada terus meningkatnya kasus COVID-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.
"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.
Advertisement