Liputan6.com, Liverpool - Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool kontra Atletico Madrid di Anfield pada 11 Maret lalu dianggap berdampak besar dalam penyebaran virus corona Covid-19 di Inggris.
Walikota Liverpool, Steve Rotherham, meminta dilakukan penyelidikan secara independen terhadap dampak dari pertandingan The Reds versus Atletico di kota pelabuhan tersebut.
Advertisement
Sebab, Kota Liverpool sampai saat ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi akibat Covid-19. Sampai Rabu (22/4/2020), sudah 246 jiawa melayang karena terinfeksi Covid-19.
Rotherham berpendapat, hal tersebut mungkin saja berkaitan dengan pertandingan yang ikut disaksikan oleh ribuan suporter Atletico yang datang dari Spanyol. Spanyol merupakan negara terparah kedua di Eropa yang terdampak Covid-19.
Ketika pertandingan Liverpool kontra Atletico berlangsung di Anfield 11 Maret lalu, Kota Madrid telah menjadi salah satu episentrum persebaran virus corona Covid-19 di Spanyol.
Namun, 3.000 suporter Los Colchoneros datang ke Anfield sebelum kemudian Inggris menerapkan karantina wilayah 10 hari berselang. Rotherham ingin memastikannya apa yang terjadi melalui penyelidikan.
Sebuah Skandal
"Apabila orang-orang terpapar virus corona sebagai dampak langsung ajang olahraga yang kami yakini seharusnya tidak berlangsung, itu sebuah skandal," jelas Rotherham, seperti dilansir BBC Sport.
"Itu bukan saja menempatkan mereka dalam bahaya, tapi juga para staf NHS dan keluarga orang-orang yang mungkin terpapar," ucapnya.
Advertisement
Izin Pertandingan
Pertandingan Liverpool kontra Atletico di Anfield memang menjadi perhatian khusus belakangan ini, karena diduga menjadi salah satu penyebab meledaknya kasus Corona Covid-19 di Inggris.
Pemerintah Inggris sendiri telah membela diri dengan anggapan tersebut karena mereka merasa sudah mengeluarkan izin pertandingan berdasarkan pendampingan saintifik.