Liputan6.com, Jakarta Mulai hari ini, umat muslim melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Umat Islam menyambut gembira kedatangan bulan suci ini. Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan.
Situasi kali ini memang berbeda dengan sebelumnya, karena bulan Ramadan bersamaan dengan adanya pandemi Corona. Meski demikian, umat Islam diperintahkan agar selalu bersabar.
Advertisement
Sesuai ajaran Rasulullah, marilah kita beribadah di bulan Ramadan dengan imanan wahtisaban, agar kita meraih ridla Allah dan memperoleh pengampunan dosa dari-Nya. Umat manusia diimbau melakukan ibadah puasa dengan iman yang kokoh dan niat semata-mata karena Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
مَن صام رمضان إيمانًا واحتسابًا…
“barangsiapa yang berpuasa Ramadhan iimaanan wahtisaaban…”
Arti dari sabda Rasulullah tersebut adalah mengimani bahwa Allah telah mensyariatkan puasa dan mengharapkan pahala puasa dari sisi Allah.
Saksikanlah Video di Bawah Ini
Arti Imanan Wahtisaban
Disebutkan dari kitab Fathul Bari, bahwa kata imanan, berarti meyakini bahwa puasa di bulan suci Ramadan adalah perintah Allah yang wajib untuk dilaksanakan.
Sedang kata “ihtisaban tercatat dalam kitab penjelasan “Shahih al-Bukhari” tersebut masih satu timbangan (sewazan) dengan kata “iftitahan” artinya pembuka. Jadi ihtisaban bermakna perhitungan.
Allah yang akan menghitung pahala puasa yang dilakukan oleh manusia. Oleh sebab itu, berpuasalah dan laksanakan perintah Allah agar memperoleh kemenangan di hari raya Idul Fitri.
DARI Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam berkata,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Dengan demikian, nyata bahwa Allah berjanji akan menghapuskan dosa-dosa orang yang beriman dan mengharapkan ridho Allah SWT.
Advertisement