Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Amin AK, menilai proses pemberian manfaat program kartu prakerja terlalu rumit. DPR
“Apakah mesti seperti itu? Apalagi kita tahu kan saat ini pelatihannya akan dilakukan secara virtual. Apa tidak sebaiknya uang tersebut disampaikan utuh kepada si penerima tanpa dipotong, dikembalikan untuk pelatihan. Kalau toh memang memerlukan pelatihan itu, dianggarkan tersendiri dan tidak memotong kepada hak si penerima itu,” kata Amin di Jakarta, Jumat (24/3/2020).
Advertisement
Politisi Fraksi PKS itu berharap masyarakat lebih banyak mendapat manfaat dibanding potongan tersebut karena mereka pada dasarnya saat ini lebih membutuhkan uang tunai dibanding pelatihan-pelatihan.
Terlebih pelatihan yang diberikan juga secara online dan di tengah kondisi seperti ini, sehingga menurutnya tidak akan terlalu efektif ilmu yang diterima para pemilik kartu pra kerja untuk saat ini.
“Nanti yang berhak menerima sejumlah berapa dan berapa yang harus dikembalikan dalam bentuk pelatihan dan pelatihannya seperti apa? Apakah riil biayanya sebesar itu untuk melatih dan sejauh mana juga kemanfaatannya untuk orang yang menerima ini, apakah benar-benar dari pelatihannya nanti langsung aplikatif-able gitu, bisa diterapkan apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 ini,” imbuh Amin.
Kartu prakerja dalam pemahaman yang diberikan pemerintah adalah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilannya di berbagai bidang.
Di mana pemilik kartu prakerja ini atau peserta selama pandemi ini akan mendapat manfaat sebesar Rp 3.550.000 per orang yang rinciannya sebesar Rp 1 juta sebagai biaya bantuan pelatihan.
Kemudian Rp 600 ribu setiap bulan merupakan insentif penuntasan pelatihan yang akan diterima selama empat bulan serta survei kebekerjaan sebesar Rp 150 ribu. Sisanya baru akan bisa digunakan ketika si penerima sudah mengikuti minimal satu kali pelatihan.
Sebelumnya
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa nilai manfaat program kartu prakerja sebesar Rp3,55 juta yang ditransfer ke rekening virtual account peserta tidak bisa dipakai sekaligus. Para peserta baru bisa memanfaatkan program pelatihan saja sebesar Rp1 juta.
"Jumlahnya seperti disampaikan Pak Menko (Airlangga Hartarto) Rp3,55 juta ditransfer penuh ke virtual acccount, tapi di dashboard yang bisa digunakan Rp1 juta terlebih dahulu untuk belanja pelatihan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (22/4).
Seperti diketahui, sebanyak 168.111 orang berhasil lolos seleksi penerima program kartu Prakerja gelombang pertama. Saat ini pemerintah akan menyelesaikan proses transfer ke rekening virtual account para peserta, dengan proses waktu selama 3-5 jam ke depan.
Denni mengatakan untuk sisanya sebesar Rp2,55 juta baru bisa dipergunakan di rekening peserta jika pelatihan diambil dan sudah dituntaskan. Sebab bagaimanapun program kartu Prakerja berusaha meningkatkan daya saing dan kompetensi kerja bagi para peserta.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement