Valentino Rossi Tidak Akan Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP Lagi

Carlo Pernat dikenal sebagai manajer banyak pembalap top, dia pun memberikan prediksi kalau Valentino Rossi gak akan meraih juara dunia lagi.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 24 Apr 2020, 19:25 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. (AFP/Jose Jordan)

Roma- MotoGP 2020 belum jelas juntrungannya karena terhambat pandemi virus corona. Meski begitu, bursa perpindahan pembalap untuk musim depan masih ramai dibahas.

Satu nama yang masa depannya paling menarik dibicarakan adalah Valentino Rossi. Kini ia sudah dipastikan kehilangan kursi di tim pabrikan Monster Yamaha.

Setidaknya ada dua opsi yang bisa dipilih juara dunia sembilan kali itu. Pertama, pensiun penghujung musim ini. Kedua, gabung tim satelit Petronas Yamaha.

Eks manajer banyak pembalap top MotoGP, Carlo Pernat pun memberikan analisa terkait masa depan Rossi.

Dia meyakini The Doctor masih akan berlomba musim depan. Tapi Pernat beranggapan eks pembalap Ducati dan Honda itu sudah tidak mungkin merasakan titel juara dunia MotoGP.

"Rossi tetap berlomba pada musim 2021. Itu pilihan paling aman dan penting juga untuk MotoGP," Pernat memberikan analisa.

"Rossi sosok yang sangat suka balapan. Dia tidak akan jadi juara dunia lagi, tapi ia tetap merasakan beberapa podium," lanjutnya.


Usul Satu Motor Satu Pembalap

Carlo Pernat menyatakan Valentino Rossi masih terlihat jauh lebih muda daripada usia sebenarnya yang sudah menginjak 38 tahun. (EPA/Fazry Ismail)

Pada kesempatan ini, Pernat turut mengomentari usul dari Direktur Tim Ducati, Gigi Dall'Igna mengenai regulasi satu motor untuk satu pembalap di MotoGP.

Usul tersebut untuk menekan biaya yang dikeluarkan tim. Apalagi selama pandemi virus corona, semua tim mengalami kesulitan finansial.

"Saya tidak setuju dengan ide itu. Ada cara lain untuk menghemat biaya. Dengan satu motor setiap satu pembalap, maka sosok seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi tidak akan bisa ikut berlomba jika motornya rusak," Pernat menuturkan.

Pernat pun mempunyai usul yang lebih jitu. Seperti mengurangi jumlah staf yang terlibat dalam satu lomba. Lalu juga penghapusan latihan bebas.

Sumber: speedweek

Disadur dari Bola.com (Hendry Wibowo,published 24/4/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya