Faisal Basri Kritik IMF, Ekonomi Global Belum Tentu Membaik di 2021

IMF terlalu terburu-buru dalam memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Apr 2020, 17:15 WIB
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ekonom senior Faisal Basri mengkritik proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memprediksi laju pertumbuhan ekonomi akan membaik pada 2021. Menurutnya itu sulit terjadi lantaran butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa pulih pasca penyebaran wabah virus Corona (Covid-19).

"Saya melihat prediksi IMF masih konservatif, dunia bisa lebih buruk dari yang dibayangkan. 2021 tidak akan secepat itu recovery-nya," cibir dia dalam sesi bincang bersama Katadata, Jumat (24/4/2020).

Sebagai informasi, IMF menduga bahwa pertumbuhan ekonomi global akan terkontraksi hingga -3 persen pada tahun ini. Itu tak hanya terjadi di negara berkembang saja, namun negara besar juga banyak terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

Namun, lembaga memproyeksikan kondisi perekonomian dunia akan kembali membaik pada 2021. Termasuk Indonesia, yang pertumbuhan ekonominya diramal naik pesat hingga 8 persen pada tahun depa

Faisal lantas mencibir perhitungan yang dianggapnya aneh tersebut. Menurutnya, IMF terlalu terburu-buru dalam memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi.

"Ada yang aneh dari prediksi IMF. Rebound 2021 itu melebihi pertumbuhan ekonomi dari tahun-tahun sebelumnya. Kemerosotan tahun ini akan dibayar penuh plus bonus 2023. Seakan-akan pandemi ini hilang tiba-tiba," ucap dia.

 


Wabah Berakhir

Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karenanya, ia menilai dunia akan terlahir kembali setelah wabah virus corona ini berakhir. Dia menyatakan, berbagai lini kehidupan akan melakukan penyesuaian terhadap cara hidup baru.

"Rasanya dunia akan alami new normal. Recovery tidak bisa berjalan secepat yang dibayangkan IMF. Orang akan melakukan adjustment, perusahaan akan melakukan adjustment, business akan melakukan adjustment," tukas Faisal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya