Buka Puasa dengan Teh Manis, Berapa Sendok Gula yang Aman untuk Kesehatan?

Berbuka puasa dengan teh manis hangat jadi hal yang umum di Indonesia. Namun, yang perlu diperhatikan adalah takaran gula yang dicampurkan ke dalam teh hangat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Apr 2020, 09:00 WIB
Teh manis (Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Berbuka puasa dengan teh manis hangat jadi hal yang umum di Indonesia. Kebiasaan ini bahkan seolah jadi sesuatu yang wajib bagi sebagian besar masyarakat. Namun, yang perlu diperhatikan adalah takaran gula yang dicampurkan ke dalam teh hangat. 

"Kalau biasa buka dengan teh manis silakan diteruskan, tapi ingat penambahan gula itu hanya boleh satu sendok makan untuk satu gelas air, jangan lebih dari itu," kata ahli gizi Rita Ramayulis.

Rita menjelaskan, jika menuangkan gula lebih dari satu sendok makan malah menstimulasi produksi insulin berlebihan. Alhasil kadar glukosa darah turun yang malah membuat tubuh usai buka puasa bukannya bertenaga tapi malah lemas seperti disampaikan Rita dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan jelang bulan Ramadan 2020 beberapa waktu lalu.

"Manisnya jangan lebai, justru kalau berlebihan menurunkan imunitas tubuh," kata Rita lagi.

 

Ilustrasi semangka

Ada baiknya memilih buah yang manis sebagai menu buka puasa. Konsumsi buah yang manis tak hanya mengandung gula juga mikronutrien yang membantu proses metabolisme tubuh.

"Jadi, bukalah dengan aneka macam buah potong, pisang, kurma, semangka. Itu sangat saya sarankan," katanya lagi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya