Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Istiono meninjau langsung proses penyekatan di jalur mudik sebagai bagian dari keputusan pemerintah yang melarang mudik tahun ini.
Peninjauan mudik dilakukan di dua pos check point. Yakni di Tol Jakarta-Cikampek KM 31 arah Cikampek. Dan KM 47 di ruas tol yang sama ke arah Jakarta pada Jumat (24/4/2020).
Advertisement
Istiono mengatakan, hingga siang total pihaknya sudah melarang 300 kendaraan yang akan masuk ke Ibu Kota.
"Sekitar 300-an. Tapi evaluasi kepentingannya apa ke Jakarta. Kita fokus balik ke Jawa tengah dan Timur. Akan dievaluasi terus menerus hingga pelaksanaan baik," kata Istiono dalam keterangannya, Jumat (24/4/2020).
Menurut Istiono, pihaknya akan tegas melarang jika ada yang kedapatan ingin mudik. Mereka akan diminta kembali ke tujuan asalnya.
Istiono mengaku, para petugas cukup kesulitan memantau pergerakan arus lalu lintas lantaran banyak kendaraan yang melintas di jalur mudik.
"Misalnya ditemukan dengan ciri-ciri mudik keliatan dari situ kita putarkan. Enggak bisa kita satu-satu diperiksa. Akan sulit. Energi kita terbatas," ujar Istiono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sulit Pantau Pergerakan
Istiono mengatakan, jajaran Polda Metro Jaya juga memantau pergerakan pemudik melalui 16 Pos Pam Terpadu yang tersebar di ruas Jalan Arteri Depok, Tangerang, dan Bekasi (Detabek). Menurut data, petugas telah memutarbalikan 1.600 kendaraan sepanjang pagi hingga siang ini.
"Satu titik lebih kurang diputarbalikkan 80 kendaraan sampai 100 kendaraan, jadi kurang lebih 1.600 kendaan diputarbalikkan. Ini kita evaluasi terus. Kita jaga 24 jam," ujar dia.
Dengan begitu, total kendaraan yang dipaksa putar balik di hari pertama larangan mudik ini mencapai sekitar 3.000 unit. Jumlah tersebut terdiri atas 1.400 kendaraan pemudik yang melintas di tol dan 1.600 kendaraan di jalan arteri.
Advertisement