Negatif Corona, 51 Tenaga Medis Akan Kembali Bertugas di RSUD Bogor

Sebelumnya, 51 dari 800 tenaga kesehatan dan penunjang di Kota Bogor positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Apr 2020, 12:47 WIB
Polresta Bogor mengerahkan mobil water cannon untuk melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Tugu Kujang, Bogor, Selasa (31/3/2020). Penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di wilayah Kota Bogor itu guna mencegah memutus rantai penyebaran virus corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 51 tenaga kesehatan dan penunjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dinyatakan negatif terinfeksi Covid-19.

"Iya betul, dari hasil swab test, 51 orang hasilnya negatif semua," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor dr. Ilham Chaidir, Jumat (24/4/2020).

Sebelumnya, 51 dari 800 tenaga kesehatan dan penunjang di Kota Bogor positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Menurut Ilham, sampel dahak puluhan tenaga kesehatan itu dites polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Untuk memastikan seseorang negatif atau positif Covid-19 itu harus di swab test," kata dia.

Setelah dinyatakan negatif, puluhan tenaga kesehatan tersebut akan segera kembali bertugas karena minimnya tenaga medis di RSUD Kota Bogor.

"Karena kita kekurangan tenaga medis jadi dalam waktu dekat akan ditugaskan lagi," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Peran Rapid Test

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, rapid test bukan untuk memastikan seseorang positif atau negatif sebagai diagnostik Covid-19.

Rapid test merupakan tes yang lebih menyasar pada antibodi terhadap virus corona. Selanjutnya, diperlukan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan seseorang negatif atau positif Covid-19.

"Rapid test hanya sekadar untuk skrining awal, tidak bisa mendeteksi orang yang belum ada gejala, hasilnya bisa negatif walaupun terinfeksi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya