Liputan6.com, Jakarta 1 Ramadan 1441 Hijriah yang bertepatan dengan 24 April 2020 menandai permulaaan ibadah puasa bagi umat muslim di seluruh dunia selama satu bulan ke depan. Terkait dengan adanya pandemi Corona COVID-19 pada Ramadan kali ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan sebuah panduan bagi umat Muslim agar tetap aman selama melakukan ibadah.
Salah satu yang tertera dalam edaran tersebut adalah agar tetap sehat meski menjalani puasa di bulan Ramadan di tengah pandemi COVID-19. Berikut ini ringkasan isinya:
Advertisement
1. Puasa di Tengah Pandemi
Dalam edarannya, WHO menyatakan bahwa tidak ada penelitian terkait risiko infeksi COVID-19 ketika seseorang berpuasa.
"Sehingga orang yang sehat boleh tetap berpuasa selama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya," tulis WHO seperti dikutip dari panduan resminya pada Kamis (23/4/2020).
Sementara itu, bagi pasien COVID-19, WHO meminta mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, seperti yang dilakukan apabila memiliki penyakit lainnya.
Hindari Rokok dan Tembakau
2. Tetap Aktif Secara Fisik
Terkait aktivitas fisik, WHO tetap meminta agar masyarakat selalu bergerak, menjaga jarak fisik, kebersihan tangan selama olahraga. Sebagai pengganti kegiatan di luar ruangan, WHO lebih mendorong kegiatan fisik dalam ruangan dan kelas daring.
Selain itu, mereka juga mengingatkan warga pentingnya nutrisi dan hidrasi yang penting selama bulan Ramadan.
"Orang harus makan bervariasi dan makanan segar yang tidak diproses setiap hari serta tetap minum air putih," tulis Badan Kesehatan Dunia tersebut.
3. Hindari Rokok dan Tembakau
WHO juga tidak merekomendasikan penggunaan rokok atau tembakau saat berpuasa karena risiko penyakit seperti COVID-19 akan meningkat.
"Perokok yang sering merokok mungkin memiliki telah memiliki penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang berkurang, sehingga sangat meningkatkan risiko penyakit serius dari COVID-19."
Advertisement
Jaga Kesehatan Mental
4. Menjaga Kesehatan Mental
Terkait kesehatan mental dan psikososial, WHO meyakinkan bahwa meski dilaksanakan dalam situasi yang berbeda, orang beriman tetap bisa berefleksi, berdoa, berbagi, dan saling peduli dengan menjaga jarak.
"Pastikan keluarga, teman, dan lansia terlibat dalam jarak fisik yang perlu dipertimbangkan," tulis WHO. Mereka juga merekomendasikan untuk berinteraksi secara digital dengan orang lain.
"Menawarkan doa khusus bagi orang sakit, bersama pesan harapan dan kenyamanan, adalah cara untuk menjalankan Ramadan sembari menjaga kesehatan masyarakat," tulis mereka.
5. Waspada Terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan Dalam Rumah Tangga menjadi salah satu sorotan semenjak pembatasan berkegiatan di luar rumah dijalankan oleh banyak negara.
Maka dari itu, WHO meminta agar masyarakat tetap memperhatikan dan tanggap terhadap situasi kekerasan pada perempuan, anak, dan orang termarjinalkan yang rentan terjadi ketika orang berkegiatan dalam rumah.
"Para pemimpin agama dapat secara aktif berbicara menentang kekerasan dan memberikan dukungan atau mendorong korban untuk mencari bantuan."