Liputan6.com, Washington DC - Teleskop Hubble diluncurkan pertama kali pada 30 tahun lalu. Observatorium angkasa luar itu telah berkontribusi banyak dalam dunia sains, yang sebelumnya ilmuwan tidak pernah tahu seperti apa bentuk antariksa.
Sebelum resmi diluncurkan pada tahun 1990, astronom tidak tahu apakah alam semesta ini berusia 10 miliar atau 20 miliar tahun.
Advertisement
Berkat Teleskop Hubble, kita tahu berapa usia alam semesta kita, yaitu 13,8 miliar tahun. Bahkan sebelum ada Teleskop Hubble, para ilmuwan tidak pernah mengetahui tentang exoplanet yang mengorbit di sebuah bintang selain Matahari.
Seorang astronot, Kathryn Sullivan yang sedang bertugas bersama Space Shuttle Discovery ketika Teleskop Hubble diluncurkan menuliskan tentang pengalamanya pada buku "Handprints On Hubble".
"Dampak ilmiah Hubble sangat luar biasa. Tapi saya benar-benar bisa menghargai apresiasi tersebut setelah saya meunliskan buku tentang Hubble dan gambar-gambar indahnya. Gambar-gambar yang indah dan implikasi yang membesarkan hati - benar-benar meresapi budaya populer," katanya.
Simak video pilihan berikut:
Tetap terus mencari penemuan baru
Di usianya yang telah 'banyak makan asam garam', Telescope Hubble masih memiliki banyak tugas lainnya.
Seperti ikutip dari BBC, Teleskop Hubble masih jauh dari "pensiun". Badan Antariksa AS (NASA), yang menjalankan observatorium dalam kemitraan dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), mengatakan operasi akan didanai selama mereka tetap produktif.
Tahun lalu, data yang dihasilkan Hubble menghasilkan hampir 1.000 makalah ilmiah yang diterbitkan - sehingga terus berdiri di garis depan penemuan.
Para insinyur pun juga memantau keadaan bagian-bagian Telescope Hubble. Ilmuwan masih yakin bila Teleskop Hubble ini masih bisa bekerja dengan baik hingga tahun 2020 dan rencananya, penerus Hubble, James Webb Space Telescope akan diluncurkan tahun depan.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement
