Kemhan Dukung Industri Pertahanan Produksi Ventilator untuk Pasien Corona

Menurutnya, saat ini sudah ada dua BUMN dalam klaster NDHI yang mampu membuat ventilator dan telah lulus uji produk.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2020, 13:41 WIB
Ventilator Vent-I buatan PTDI dan ITB ditunjukkan di Hanggar Fixed Wing PTDI, Jalan Pajajaran Bandung, Jumat, 24 April 2020. (Foto: Humas PTDI)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sakti Wahyu Trenggono mendukung Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di industri pertahanan (Indhan) untuk memproduksi alat medis ventilator. Di mana ventilator ini guna membantu penanganan pasien Virus Corona atau Covid-19.

"Ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19. Kebutuhan alat medis ini sangat tinggi sementara suplainya terbatas. Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster National Defence and Hightech Industries (NDHI) ikut produksi ventilator," kata Trenggono, di Jakarta, Sabtu (25/4).

Menurutnya, saat ini sudah ada dua BUMN dalam klaster NDHI yang mampu membuat ventilator dan telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI. Mereka adalah Pindad dan Dirgantara sudah mampu produksi ventilator.

"Kementerian Pertahanan akan pastikan membeli produk buatan BUMN ini agar kita tak telat bergerak dan menjadi pemenang dalam melawan Covid-19," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kata Pindad

Sementara itu Dirut Pindad Abraham Mose mengatakan, sesuai dengan arahan dari Kementerian pertahanan dan Kementerian BUMN dimana dalam Kondisi Luar Biasa (KLB) akan mengerahkan kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk ikut ambil peran dengan hal ini. Di mana ia mengklaim telah memproduksi peralatan kesehatan yang sangat diperlukan seperti ventilator, tabung oksigen, Masker ruang operasi, bilik disinfektan dan lainnya.

"Pindad sudah membuat Ventilator Pumping Machine, di mana berfungsi sebagai alat bantu pernapasan untuk pasien-pasien yang mengalami gagal napas," katanya.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya