Ada Enam Klaster Covid-19 di Kaltim, Berikut Rinciannya

Ada enam klaster penyebaran Covid-19 di Kaltim, satu diantaranya sudah dinyatakan tuntas.

oleh Abdul Jalil diperbarui 25 Apr 2020, 16:24 WIB
Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.

Liputan6.com, Samarinda - Dari hasil penelusuran yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur (Kaltim), ditemukan enam kelompok atau klaster penularan. Dari enam klaster itu, satu diantaranya sudah dinyatakan selesai.

Klaster pertama ditemukannya pasien positif adalah klaster seminar ekonomi syariah. Disusul klaster rapat tahunan sinode GPIB.

Kedua acara tersebut berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Kemudian klaster-klaster lainnya bermunculan. Semuanya berasal dari luar Kaltim.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi M Ishak menjelaskan, pembagian klaster dilakukan agar penelusuran kontak pasien terjangkit mudah dilakukan.

"Dari kasus-kasus yang terjadi, untuk memudahkan pengelolaan tracing kontak maka kami mengelompokkan dengan sebutan klaster, sehingga sampai saat ini kami mengumpulkan ada enam klaster," kata Andi, Sabtu (25/4/2020).

Berikut data enam klaster yang ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim:

Simak juga video pilihan berikut:


Klaster Seminar Ekonomi

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan jalani pemeriksaan kesehatan di ruang isolasi. (Foto: isitmewa)

Andi M Ishak menjelaskan, klaster ini merupakan seminar platform bisnis tanpa riba yang dilaksanakan di Bogor, Jawa barat. Jumlah yang yang terdampak sebanyak 23 orang.

"Kasus yang terkonfirmasi ada lima orang, yang negatif ada 18, dan sembuh ada empat," kata Andi.

Satu pasien masih dalam proses penyembuhan namun tidak lagi berada di ruang isolasi. Pasien terkakhir dari klaster ini kini sedang diobservasi di sebuah tempat yang disediakan Pemkot Balikpapan.

"Kota yang terdampak ada dua yakni Kota Samarinda dan Kota Balikpapan," sebutnya.

Klaster ini menjadi yang pertama di Kaltim sebagai kelompok yang tertular Covid-19. Kelompok ini pula pasien sembuh juga untuk pertama kali.


Klaster Sinode GPIB

Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan kepada setiap pengunjung yang datang ke RSUD AM, Parikesit, Tenggarong, Kaltim.

Klaster ini, kata Andi, merupakan peserta pertemuan sidang tahunan Sinode GPIB. Jumlah orang yang terdampak sebanyak 24 orang.

"Kasus yang terkonfirmasi ada enam, kasus negatif ada 19 dan yang sembuh ada lima," papar Andi.

Klaster ini juga menyisakan satu pasien yang masih dalam proses perawatan. Pasien tersebu kini masih dirawat di Kota Balikpapan.

"Kabupaten dan kota yang terdampak ada tiga yakni Balikpapan, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara," tambahnya.


Klaster KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Klaster KPU adalah kelompok peserta pertemuan yang digelar KPU RI di DKI Jakarta. Kegiatan ini mengundang KPUD dari seluruh Indonesia.

Andi menyebutkan, dari klaster ini ada 17 orang yang terdampak. Terkonfirmasi positif ada dua orang, 15 lainnya dinyatakan negatif.

"Pasien yang sembuh sudah dua orang," katanya.

Karena sudah tidak ada lagi pasien positif, dan penulusuran kotak sudah selesai, klaster dinyatakan sudah tuntas.

"Semua sudah sembuh dan kategori negatif," tambahnya.


Klaster Jepang

Calon penumpang mengenakan alat pelindung diri saat berada di Terminal 2F Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Pemerintah menghentikan sementara penerbangan komersil baik dalam maupun luar negeri untuk mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Klaster ini, sebut Andi, bisa dibilang adalah klaster keluarga. Sebab dari penelusuran kontak, yang terdampak hanya anggota keluarga saja.

"Dari klaster ini yang terdampak ada empat orang, tiga positif, dan satu negatif," sebut Andi.

Ketiga pasien positif ini masih menjalani proses penyembuhan di rumah sakit. Daerah yang terdampak hanya Kota Balikpapan.


Klaster Tasikmalaya

Rumah Sakit Karantina Covid-19 disiapkan Pemkot Samarinda untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. (Foto: Abdul Jalil)

Klaster ini muncul akibat riwayat perjalanan dari Tasikmalaya hingga kemudian tertular dan dinyatakan positif Covid-19.

Klaster ini tidak terlalu besar karena dari hasil penelusuran kontak tak banyak.

"Klaster ini yang terdampak ada lima orang, yang terkonfirmasi positif ada empat, negatif satu," kata Andi.

Keempat pasien positif ini kini masih dalam proses perawatan di rumah sakit. Penelusuran kontak terhadap klaster ini juga sudah tuntas.


Klaster Ijtimak Gowa

Anggota Jamaah Tabligh peserta Ijtimak Dunia dikumpulkan di GOR Tarakan. (Foto: Siti Hardiani)

Klaster ijtimak dunia yang dilaksanakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi klaster raksasa di Kaltim. Selain pasien terkonfirmasi positif yang terus bertambah banyak, penelusuran terhadap klaster ini masih terus dilakukan hingga sekarang.

Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim memprediksi sebanyak lebih kurang 1.600 warga Kaltim menjadi peserta acara yang juga diikuti warga negara asing itu. Anehnya, baru sekitar 749 yang berhasil ditelusuri.

Upaya pencarian dan penelusuran terus dilakukan agar Covid-19 di Kaltim tidak semakin meluas. Masalah dari klaster ini juga sangat banyak.

Mulai dari pasien menolak diisolasi, hingga ada yang mengancam petugas. Selain menghabiskan energy, klaster ini juga menguras emosional.

"Dari klaster ini, ada 149 orang masuk ODP, 62 orang PDP, dan 13 orang masuk kategori OTG," kata Andi.

Pasien terkonfirmasi positif, sebutnya, sebanyak 42 pasien. Jumlah itu hampir separuh dari total pasien terkonfirmasi positif di Kaltim.

Ledakan kasus positif dari klaster ini terus terjadi di Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Pemkot Samarinda bahkan harus menyediakan rumah sakit khusus untuk memgantisipasi klaster seperti ini.

"Yang terdampak dari klaster ijtimak gowa ada Sembilan kabupaten dan kota di Kaltim, hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang tidak terdampak," katanya.

Andi mengakui kini klaster ijtimak dunia sedang mengalami peningkatan signifikan. Dari hasil rapid test di klaster ini, banyak juga yang reaktif atau positif.

"Oleh karena itu kami sangat berharap kepada masyarakat, terutama yang mengikuti kegiatan ini untuk melaporkan secara aktif," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya