Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengizin para penumpang kereta rel listrik (KRL) untuk makan dan minum di dalam gerbong kereta saat waktu berbuka puasa telah tiba.
Hal itu sebagaimana disampaikan dalam unggahan akun @CommunterLine, Sabtu (25/4/2020). Kendati diizinkan, penumpang KRL diminta untuk tetap menjaga kebersihan di dalam kereta.
Advertisement
"#RekanCommuters, bisa makan dan minum untuk membatalkan puasa, tetapi tetap ya menjaga kebersihan dan memperhatikan kenyamanan para pengguna KRL lainnya. #BestChoiceForUrbanTransport," tulis akun tersebut.
Pihak KRL juga meminta masyarakat untuk menghindari mengonsumsi makanan maupun minuman yang memiliki bau menyengat hingga mengganggu penumpang lain.
"Memperhatikan kebersihan di dalam kereta dengan menjaga makanan/minuman tidak tunpah atau remah-remahnya berceceran," pinta akun resmi tersebut.
Para pengguna KRL juga diminta untuk tidak meninggalkan sampah sisa makanan dan diminta untuk membuangnya di tempat sampah stasiun tujuan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jumlah Penumpang KRL Menurun
Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Adli Hakim mengatakan, ada penurunan jumlah penumpang KRL di sejumlah stasiun yang biasanya dipadati penumpang.
"Secara umum, stasiun-stasiun yang biasanya dipadati pengguna, tren jumlah penumpangnya semakin menurun," ucap Adli Hakim kepada Liputan6.com, Senin (20/4/2020).
Dia menyebut seperti Stasiun Bogor, Bojong Gede, Citayam, bahkan Bekasi jumlahnya turun. Stasiun Bogor misalnya, hingga pukul 08.00 WIB melayani 4.741 penumpang, turun 1.241 penumpang dibanding waktu yang sama pada Senin 13 April lalu.
Stasiun Bojonggede melayani 4.834 penumpang (turun 977), Stasiun Citayam melayani 4.600 penumpang (turun 1.161), Stasiun Bekasi melayani 3.400 penumpang (turun 1.340 penumpang), Stasiun Cilebut melayani 2.015 pengguna (turun 873)," ungkap Adli.
Adapun, total jumlah pengguna KRL dari pukul 08.00 adalah 57.989 penumpang.
Advertisement