Warga mengantre di pusat pengujian antibodi COVID-19 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York di Brooklyn, New York, AS (25/4/2020). Kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia menembus angka 200.000 pada Sabtu (25/4) sore, menurut lembaga CSSE di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Michael Nagle)
Warga antre di pusat pengujian antibodi COVID-19 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, AS (25/4/2020). Hingga Sabtu pukul 13.50 waktu setempat atau Minggu (26/4) pukul 00.50 WIB, total 200.698 orang meninggal dari 2.865.938 kasus yang tercatat di seluruh dunia. (Xinhua/Michael Nagle)
Petugas kesehatan mengambil sampel darah di pusat pengujian antibodi COVID-19 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York di Steve's 9th Street Market di Brooklyn, New York, AS (25/4/2020). (Xinhua/Michael Nagle)
Warga mengantre di pusat pengujian antibodi COVID-19 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York di Brooklyn, New York, AS (25/4/2020). AS melaporkan jumlah kematian tertinggi sebanyak 52.782 saat total kasus COVID-19 di negara tersebut mencapai 924.576. (Xinhua/Michael Nagle)
Warga mengantre di pusat pengujian antibodi COVID-19 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York di Brooklyn, New York, AS (25/4/2020). Kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia menembus angka 200.000 pada Sabtu (25/4) sore, menurut lembaga CSSE di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Michael Nagle)