AC Milan Harus Pertahankan Ibrahimovic

Kevin-Prinve Boateng mendesak mantan klubnya, AC Milan, agar mempertahankan Zlatan Ibrahimovic karena bisa membuat perbedaan.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 26 Apr 2020, 21:10 WIB
Zlatan Ibrahimovic mengenakan jersey AC Milan saat berfoto di markas AC Milan, Italia, Kamis (2/1/2020). Ibrahimovic kembali memperkuat AC Milan. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)

Liputan6.com, Milan - AC Milan terakhir kali memenangkan Scudetto Serie A Italia pada musim 2010-2011. Setelah itu, klub berjuluk Rossoneri ini tidak pernah lagi meraih gelar.

AC Milan ketika itu diperkuat Zlatan Ibrahimovic dan Kevin-Prince Boateng. Keduanya memberikan banyak pengharuh kepada permainan tim.

Ibrahimovic dan Boateng total mencetak 31 pada musim itu. Keduanya adalah mitra yang tangguh di lapangan.

Ibrahimovic kemudian meninggalkan AC Milan di akhir musim 2012. Penyerang asal Swedia itu kini kembali ke San Siro untuk bergabung dengan durasi kontrak enam bulan sejak Januari 2020.

Masih belum pasti apakah manajemen AC Milan bakal mempertahankan Ibrahimovic. Tapi, Boateng telah mendesak klub untuk mempertahankannya.


Buat Perbedaan

Pemain AC Milan, Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic, setelah kemenangan 2-0 atas Cagliari (11/1/2020). (AFP/Miguel Medina)

"AC Milan harus mempertahankannya [Ibrahimovic], dia tahu bagaimana membuat perbedaan," kata Boateng kepada Sky Sports Italia.

"Mudah bagi saya untuk bermain dengannya, saya segera memahaminya. Dia banyak bertanya pada rekan satu timnya, tetapi dia memberi saya banyak ruang, dia memberi saya bola yang saya impikan."

"Dia adalah teman yang sempurna. Dia mengkritik semua orang jika tidak mendapatkan bola dengan baik atau jika Anda salah di depan gawang, tetapi dia melakukannya dengan mengajar," ucap pemain asal Ghana tersebut.

 


Belum Beri Sinyal

Ibrahimovic belum memberikan sinyal yang jelas terkait kelanjutan kontraknya bersama AC Milan."Saya punya kontrak (dengan Milan) dan kita lihat saja bagaimana musim ini berakhir, jika memang berakhir," katanya seperti dilansir Gianlucadimarzio.

:Saya pernah bilang ingin bermain sepak bola selama mungkin, tapi Anda tak pernah tahu apa yang terjadi."

"Saya seseorang yang ingin bermain jika memang diberi kesempatan, bukan bentuk terima kasih atas apa yang saya lakukan dalam karier. Jika Anda memperkuat suatu tim, maka Anda harus berada dalam kondisi tepat untuk bermain. Jadi kita lihat apa yang terjadi," pungkas mantan pemain Inter Milan, Juventus, Barcelona, Manchester United, dan LA Galaxy itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya