Liputan6.com, Kendari - Pandemi Corona Covid-19 di Kota Kendari mempengaruhi pendapatan ribuan tukang ojek online. Penumpang mereka menurun drastis, karena banyak pelanggan tidak beraktivitas diluar rumah.
Seorang tukang ojek online di Kendari, Marwan (36) mengakui, bisa mendapatkan 10 sampai 20 orang penumpang setiap hari. Jika banyak menghabiskan waktu diluar rumah, penumpang dan pesan antar makanan, makin banyak didapatkan.
"Sekarang hanya 3 sampai 4 orang saja. Untung ditutupi dengan pesanan makanan dan pengantaran barang," ujar Marwan, Minggu (26/4/2020).
Penyebab lain yang menjadikan pendapatan mereka berkurang karena ada munculnya beberapa jasa angkutan online saingan. Sehingga, jika kurang beruntung, pendapatan tak mencapai Rp50 ribu sehari.
Baca Juga
Advertisement
"Mungkin juga karena kantor banyak yang tutup," ujar salah seorang pengojek lainnya.
Melihat kondisi ini, anggota Satuan Brimob Polda Sultra, membuat satu terobosan unik untuk membantu ojek online bertahan hidup.
Pihak Brimob membagikan 300 paket takjil gratis kepada ratusan warga di sekitar Kota Kendari. Uniknya, pihak Brimob menggunakan jasa puluhan ojek online mengantar makanan untuk warga.
Saat melakukan pengantaran takjil pada beberapa titik di Kota Kendari, mereka diberikan upah. Anggarannya, didapatkan dari patungan anggota Brimob Polda Sultra. Dana sebanyak ini, digunakan membantu pengojek online yang terdampak virus Corona Covid-19.
Dansat Brimob Polda Sultra melalui Kabag Operasional Kompol Aris R menyatakan, pihaknya berusaha peduli terhadap tukang ojek online karena mengetahui upah mereka mengalami penurunan. Sehingga, pihaknya berusaha membantu namun tetap membuat ojek online bekerja.
"Kita harapkan, membantu mereka dan keluarga. Sebab, saat ini pelanggan banyak berdiam di rumah yang berpengaruh pada gaji ojol setiap hari," ujar Kompol Aris R, Minggu (25/4/2020).
Selama pandemi Covid-19, Brimob Polda Sultra sudah melakukan kegiatan amal membantu warga. Sebagian besar diantaranya, menyemprot disinfektan ke tempat ibadah dan rumah warga, pembagian alat pelindung diri dan sosialisasi setiap hari.