Polri Paksa Putar Balik 8 Ribu Kendaraan Nekat Mudik di Lintas Jawa-Sumatera

Polisi juga menempatkan sejumlah titik penyekatan di jalur tikus untuk menghalau warga yang nekat mudik di tengah pandemi corona.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Apr 2020, 00:01 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Istiono meninjau Pelabuhan Merak di hari kedua larangan mudik untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri berupaya menegakkan aturan larangan mudik Lebaran 2020, termasuk warga yang bermaksud melakukan perjalanan lintas pulau. Tercatat dua hari pertama Ramadan, sebanyak 8 ribu lebih pemudik Jawa-Sumatera diminta balik arah.

Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono menyampaikan, terdapat 59 titik penyekatan yang berada di sepanjang rute Lampung-Jawa. Titik-titik penyekatan itu dibuat untuk menghalau warga yang masih nekat mudik di tengah pandemi virus corona Covid-19.

"Kita sudah putar balikkan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa, maupun roda dua. Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikkan. Artinya angkanya semakin menurun, makin bagus. Saya respek," tutur Istiono dalam keterangannya, Minggu (26/4/2020).

Menurut Istiono, dalam peninjauan ke Pelabuhan Merak hari ini pun jumlah pemudik terbilang sepi. Ini menunjukkan masih ada kesadaran masyarakat Indonesia atas upaya bersama menangani penyebaran virus corona Covid-19.

"Yang mudik menuju pelabuhan ini sudah lebih kurang 350-an yang kita putar balikkan," jelas dia.

Terkait kendala, lanjutnya, hal yang paling perlu diperhatikan adalah hasil penelitian dari Kementerian Perhubungan bahwa keinginan masyarakat untuk mudik masih cukup besar.

"24 persen mereka ingin mudik baik ke Jawa atau pun Sumatera. Dari 24 persen lebih kurang 1 juta. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat supaya tahun ini ditunda dulu. Untuk penyebaran covid agar tidak berkembang," kata Istiono.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Rangkap Titik Penyekatan di Jalur Tikus

Pihak kepolisian yang berjaga di GT Merak mengaku menjalankan perintah Presiden bahwa mudik dilarang. (Foto: Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Istiono juga berharap masyarakat tidak bergantung pada jalan tikus demi bisa mudik Lebaran 2020. Sebab, ada puluhan hingga ratusan titik penyekatan yang tidak semua dapat dihindari selama perjalanan.

"Kemarin banyak orang berusaha melewati jalan tikus ring pertama, kedua kehadang lagi, kalau lolos akan kejaring di berikutnya, karena polres lainnya buat penyekatan putar balik," katanya.

"Jadi pikir dua kali untuk berusaha mudik tahun ini. Ini pemerintah sudah larang mudik, karena masalah kesehatan masyarakat," Istiono menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya