Liputan6.com, Jakarta Menurut Quraish Shihab, sebagian umat muslim belum memahami benar, apa tujuan dan maksud dari qada dan qadar.
Qada bermakna kehendak Allah. Yang wujudnya sejak awal berkaitan dengan segala hal yang akan terjadi dari yang terkecil hingga terbesar. Sedangkan qadar adalah perwujudan dari Allah yang mencakup hal-hal oleh qada.
Advertisement
"Secara faktual, dalam kadar dan urutan tertentu, itulah yang dinamai takdir," kata Quraish Shihab.
Arti beriman kepada takdir adalah percaya bahwa Allah maha mengetahui sejak azal dan mencatat semua hal. Percaya bahwa kehendak-Nya pasti berlaku dan terjadi atas semua makhluk.
Quraish Shihab menjelaskan, ada pula takdir di mana manusia diberi kebebasan untuk memilih takdirnya. Yaitu kemampuannya untuk mengelak dari satu takdir menuju ke takdir yang lain.
Hal ini pernah dilakukan pada masa Syaidina Umar. Ketika sedang terjadi wabah dalam suatu kota, dia membatalkan kunjungannya.
"Selama masih diupayakan untuk menghindari dari sesuatu yang buruk, maka upayakanlah itu. Karena Allah memberi manusia kasap, yaitu kemampuan untuk berusaha menghindar dari sesuatu yang buruk.
"Musibah virus Corona, kita dapat berusaha menghindar dan diberi kemampuan. Berhasil ataupun tidak, Allah sudah mengetahuinya. Tetapi kita berkewajiban untuk berupaya menghindarinya," ujar Qurasih Shihab.