Liputan6.com, Jakarta Kalap ketika berbuka puasa umumnya dialami orang-orang yang melewatkan makan sahur. Hal itu diungkap oleh ahli gizi dari Departemen Diet Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) Tan Sheau Kang.
Makan banyak saat buka puasa memang mengenyangkan. Tapi hal itu bisa membahayakan tubuh.
Advertisement
"Lebih baik pelan-pelan dan nikmati setiap suapan dari setiap makanan yang masuk ke mulut," kata Ahli Gizi dari Departemen Diet Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) dikutip dari situs Health XChange SG.
Makan berlebihan ketika waktu buka puasa, tentu saja menyulitkan orang-orang yang katanya ingin langsing di Hari Raya mewujudkan keinginannya tersebut.
Namun, hal pertama yang bakal dirasakan oleh orang-orang yang kalap itu adalah masalah pencernaan yang terganggu.
Apalagi jika kalapnya dengan makanan-makanan tinggi lemak, seperti gorengan, makanan asin, dan makanan tinggi gula.
Makan Makanan Kaya Serat
Tan menyadari, hal itu sebagai bentuk orang-orang yang berpuasa menghargai diri mereka sendiri. Akan tetapi, ada baiknya diberi jeda.
Menurut Tan, sebaiknya mencoba untuk menggabungkan semua sumber makanan saat sahur dan buka puasa. Diantaranya buah dan sayur; nasi atau alternatifnya seperti nasi merah, roti gandum, atau oat; daging.
"Mengonsumsi makanan kaya serat selama Ramadan adalah ideal karena tubuh akan mencernanya lebih lambat daripada makanan olahaan sehingga orang yang berpuasa merasa kenyang lebih lama," katanya.
Dan, jangan lupa minum air. Air tidak melulu harus air putih. Bisa divariasikan dengan jus buah yang diolah sendiri maupun susu rendah lemak dan rendah gula.
Advertisement