Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Tips Aman Berolahraga dari Dokter Crystal Palace

Berolahraga saat puasa di tengah pandemi virus Corona Covid-19? Kenapa tidak.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 27 Apr 2020, 13:40 WIB
Wasit Graham Scott (kiri) membahas dengan para pemain Crystal Palace saat menghadapi Manchester City pada pertandingan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Sabtu (18/1/2020). Laga berakhir 2-2. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Ramadan telah tiba. Seluruh umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Tantangan semakin berat mengingat ibadah ini harus dijalani di tengah pandemi virus Corona Covid-19.

Tantangan yang sama juga dihadapi oleh sejumlah pemain dan fans Crystal Palace yang beragama Islam. Untuk itu, Dokter tim The Eagles, Crystal Palace, Zafar Iqbal, pun memberi beberapa tips agar ibadah ini bisa berjalan lancar dan aman dari ancaman penularan virus Corona Covid-19.

Seperti dilansir dari situs resmi Crystal Palace, Iqbal mencatat, tahun ini, Ramadan di Inggris berlangsung sejak April hingga Mei. Selama periode itu, para pemain maupun suporter muslim tidak diizinkan untuk makan dan minum mulai fajar menyingsing sampai matahari tenggelam.

Biasanya ibadah ini berlangsung saat para pemain masih tampil di liga. Namun pandemi Covid-19 memaksa kompetisi berhenti . Para pemain dan fans kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mengingat pemerintah Inggris menerapkan lockdown guna memutus mata rantai penyebaran.

"Dengan pandemi Covid-19 yang melanda negara ini, kita harus berpikir yang terbaik dan tetap mengikuti panduan kesehatan," ujar Iqbal seperti dilansir situs resmi klub.

Meski demikian, Iqbal meminta semua pihak tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab menurutnya, menjaga kekebalan tubuh tetap prima dipercaya jadi modal penting untuk bertahan dari wabah ini. Dan untuk mendapatkannya, olahraga dan pola hidup sehat menjadi kunci yang sangat penting. 

"Menariknya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan respon imun dan mengurangi insiden infeksi virus dan bakteri," ujar Iqbal.

 


Ancaman Dehidrasi

Inilah jadwal salat, imsak, dan buka puasa untuk hari ke-4 Ramadan. (Sumber foto: unsplash.com)

Hanya saja, Iqbal tidak menutup mata bila kegiatan ini menghadirkan tantangan yang tidak mudah bagi pemain maupun fans yang tengah berpuasa. Sebab tubuh mereka harus beradaptasi untuk tidak mendapat asupan makanan dan minuman mulai fajar menyingsing hingga matahari tenggelam. 

"Dehidrasi menjadi masalah terbesar yang menyebabkan kelelahan dan ini memperlambat banyak fungsi organ," katanya. "Tidak punya energi yang disediakan oleh makanan selama siang hari menyebabkan tubuh harus bergantung pada cadangan dan itu mengubah cara kerja tubuh," bebernya.

 


Waktu Ideal Olahaga

Ilustrasi Olahraga Credit: freepik.com

Untuk mengurangi resiko tersebut, Iqbal pun menyarankan beberapa hal, termasuk waktu ideal berolahraga. "Saya menyarankan berolahraga pada waktu yang mengurangi kehilangan kebugaran atau kekuatan, dengan waktu yang ideal adalah sekitar tengah malam," ujar Iqbal. 

"Dengan menunggu beberapa jam setelah Anda makan, Anda akan membiarkan tubuh Anda mencerna makanan apa pun, membersihkan perut, dan mengarahkan darah ke otot-otot yang berolahraga."

Menurut Iqbak, tengah malam juga menjadi waktu ideal untuk mengonsumsi cairan dan glukosa yang cukup. Langkah ini baik untuk mengisi kembali cadangan glikogen otot setelah berolahraga.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya