Liputan6.com, Washington - Beberapa hari lalu, para menteri luar negeri ASEAN bersama dengan menteri luar negeri AS, Mike Pompeo telah mengadakan pertemuan secara virtual yang menegaskan komitmen dari kedua pihak untuk menguatkan kerja sama dalam menghadapi pandemi Corona COVID-19.
Menlu Pompeo pun kemudian mengeluarkan pernyataan yang menekankan kemitraan tersebut. Ia menjelaskan bahwa ASEAN merupakan mitra strategis bagi AS.
Advertisement
"Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan mitra strategis abadi kami dalam upaya respons pandemi COVID-19 dan rencana pemulihan ekonomi. Kami berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi dengan ASEAN untuk mengalahkan pandemi ini dan kembali dalam usaha membangun masa depan yang cerah untuk kawasan bersama," tulisnya dalam pernyataan resmi dari Kedutaan AS di Jakarta yang diterima Senin (27/4/2020).
Kedua belah pihak telah menjalin sejumlah kerja sama terlebih selama adanya pandemi ini.
"Kami berterima kasih kepada mitra ASEAN atas dukungan mereka yang berharga dalam berlanjutnya aliran pasokan medis vital ke Amerika Serikat, serta dukungan mereka untuk penerbangan repatriasi. Sebagai contoh, Vietnam mempercepat izin penerbangan charter untuk mengirimkan 2,2 juta jas pelindung diri ke Amerika Serikat, dan kami mengharapkan lebih banyak pengiriman alat pelindung diri (APD) dalam beberapa minggu mendatang."
"Selain itu, sejak awal April, Malaysia memfasilitasi pengiriman cepat untuk lebih dari 1,3 juta kilogram sarung tangan bagi pekerja kesehatan di AS. Kamboja membantu warga Amerika pulang dengan selamat dari kapal pesiar Westerdam," jelasnya lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fasilitasi Pengiriman Bantuan
Amerika Serikat juga mendorong fasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan terlebih ke negara-negara yang paling rentan di kawasan.
"Kami juga mendesak pihak otoritas untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memfasilitasi pengiriman bantuan dan layanan kemanusiaan ke populasi yang paling rentan di Indo Pasifik, termasuk mereka yang kehilangan rumah akibat kekerasan di Myanmar. Kami menyerukan agar semua bekerja bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan untuk mewujudkan hal tersebut menjadi kenyataan bagi Rohingya dan orang-orang telantar lainnya," tambahnya kemudian.
Amerika Serikat berkomitmen untuk menggunakan seluruh alat yang tersedia untuk meminimalkan kerusakan ekonomi dan sosial yang diakibatkan pandemik serta memulihkan pertumbuhan ekonomi.
"Kami memulai dari landasan yang kuat dengan 294 miliar dolar dalam perdagangan dua arah pada 2019 dan investasi asing langsung senilai 273 miliar dolar di negara-negara ASEAN,"
Melalui beberapa programnya, kerja sama antara ASEAN dengan Amerika Serikat telah terjalin dengan baik hingga saat ini.
Development Finance Corporation berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur di seluruh kawasan. ASEAN Single Window yang didukung oleh USAID memfasilitasi perdagangan nirkontak yang semakin luas di ASEAN.
U.S.-ASEAN Internship Program semakin meluas, dengan adanya lowongan di banyak perusahaan terbesar kami di kawasan.
U.S.ASEAN Smart Cities Partnership mendorong keterlibatan sektor swasta dalam solusi kota pintar dan ekonomi digital. Kami senantiasa berkomitmen untuk mempertahankan investasi jangka panjang kami dalam bantuan teknis ekonomi serta pembangunan kapasitas manusia melalui program bilateral USAID di tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Advertisement